Orang Mesir kuno percaya pada kehidupan setelah kematian dan dengan demikian mengawetkan tubuh orang mati mereka. Jenazah dimandikan dan organ-organnya dikeluarkan, kemudian kristal senyawa Natrium digunakan untuk mengeringkannya. Akhirnya, tubuh dibungkus, yang menyelesaikan proses mumifikasi.
Dalam bidang kedokteran, infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Cairan yang diberikan melalui infus bisa  berfungsi sebagai cairan pemeliharaan ataupun cairan resusitasi. Cairan infus diberikan ketika pasien melakukan perawatan di rumah sakit.
Cairan infus (intravenous fluid) tersimpan di dalam sebuah kantong atau botol steril yang akan dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah. Jenis dan jumlah cairan yang digunakan akan bergantung kondisi pasien, ketersediaan cairan, dan tujuan pemberian cairan infus.
Cairan garam (saline) NaCl 0,9 % merupakan cairan kristaloid yang sering digunakan menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.
Minuman botolan berisi garam dengan campuran senyawa lain tersedia secara komersial sebagai cairan pengganti keringat yang hilang.
Cairan garam juga digunakan untuk tetes mata, dan banyak lagi penggunaan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Catatan:
1. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia diterbitkan oleh Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
2. Artikel ini diolah dengan bahan dari berbagai sumber, termasuk #1.
Jonggol, 20 Juni 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H