Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Simulasi PJJ bersama Anak: Topik SRI (Santai, Ringan, Ingat)

13 Juni 2021   14:21 Diperbarui: 13 Juni 2021   21:26 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.schoology.com/prepare

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Perencanaan dan persiapan simulasi PJJ ini bisa dibaca dari artikel saya: Tips PJJ Bersama Anak dengan Memanfaatkan Teknologi Telekomunikasi.

Simulasi PJJ ini saya buat bersama anak saya, Putri Natalia dan sebenarnya sudah berlangsung beberapa tahun untuk misalnya pembelajaran memasak untuk Putri, dsb, ketika saya tidak berada di rumah, tentunya sebelum ada pandemi.

Kali ini saya mau menyajikan Topik SRI (Santai, Ringan, Ingat), dengan materi yang komplementer bagi pembelajaran di sekolah dan mencakup bidang apa saja yang terpikirkan oleh saya. Ini tidak mengganggu kegiatan PJJ dari sekolah anak. Saya katakan simulasi karena walaupun pembelajarannya dilakukan di rumah, tapi secara daring, dengan manfaat yang juga sudah saya sebutkan dalam artikel saya di atas, utamanya dengan hasil yang diingat oleh anak dengan sangat baik. Tatap muka hanya dilakukan ketika mengevaluasi hasil pembelajaran.

Memasak
Contoh obrolan SRI: Mengapa Belanda dalam bahasa Jawa disebut Londo? Karena Blondo sudah digunakan untuk menyebutkan ampas lengo klentik (minyak goreng berbahan santan rebus).

dokpri
dokpri
Sebuah contoh hasil masakan Putri dan Eca: Ayam panggang yang kami beri nama TBORG, karena menggunakan bumbu thyme, butter (mentega), oregano, rosemary, dan garlic (bawang putih).

Bahasa
Hasil simulasi PJJ ini sudah banyak, sebagian sudah saya tulis ke dalam artikel, antara lain: Sandi Fonologis: Sebuah Artikel Inpromptu Saya.

Yang paling menarik adalah upaya kami mencari sebanyak-banyaknya kata dalam berbahasa Jepang yang mirip atau sama dengan dialek Hokkien, yang saya jadikan sebuah buku, lihat artikel saya: Cara Baca Kanji Berdasarkan Komparasi dengan Dialek Hokkien.

Bahasa, Matematika dan Fisika
Materi yang kami bahas dalam topik ini adalah keberlindanan Bahasa dengan Matematika, menghasilkan pemahaman bahwa sebuah konsep bahasa, yakni palindroma, bisa diaplikasikan ke dalam matematika. Lihat artikel saya: Keberlindanan Matematika dengan Bahasa: Metode Si-mak Johan Japardi.

Artikel ini telah membantu banyak orang dalam memahami matematika, bersama sebuah artikel untuk siswa dan orangtua siswa SD, baik secara daring maupun luring: Matematika SD: Membuktikan Hasil Perkalian 2 Bilangan dari 6 ke Atas.

Saya juga telah mengajari Putri tentang aplikasi kalkulus dalam mencari luas dan volume, sebuah topik yang tidak bisa dikatakan SRI (lihat foto di bawah ini). Ini adalah introduksi kepada Putri tentang beberapa istilah dalam kalkulus dan kalkulasinya, yang belum dia pelajari di sekolah, antara lain: derivatif dan integral.

dokpri
dokpri
Contoh aplikasi kalkulus dalam mencari luas dan volume.

Buat adik-adik siswa yang membaca artikel secara langsung maupun tidak langsung, rumus-rumus Fisika juga bisa dikaitkan dengan kalkulus, misalnya: momentum (mv) adalah derivative dari energi kinetik (½mv²), atau energi kinetik adalah integral dari momentum dengan massa sebagai konstanta dan kecepatan sebagai variabel.

Catatan:
Sebuah teori dilahirkan dari pengamatan (observasi) yang dilanjutkan dengan hipotesis, dan eksperimen (Observation - Hypothesis - Experiment - Theory) dan teori diajarkan di sekolah-sekolah. Yang tidak diajarkan, yang bisa kita lakukan sendiri adalah melakukan pengamatan sendiri, yang dari pengalaman saya pribadi bahkan bisa melahirkan sebuah teori baru tanpa melalui 2 tahapan hipotesis dan eksperimen itu. Ini bisa terjadi karena selain seorang pembelajar, saya juga pengamat (observer), dan pengamatanlah yang memerlukan lebih banyak imajinasi, sedangkan pembelajaran (teori) memerlukan lebih banyak pemikiran.

Berpikir asosiatif adalah kemampuan untuk mencari keberkelindanan (interconnectedness) di antara satu hal dengan hal lainnya, yang tidak dilihat atau tidak bisa dilihat orang kebanyakan orang, karena keberlindanan ini boleh jadi "sangat jauh" sehingga cenderung luput dari perhatian orang. - Johan Japardi. Lihat artikel saya: Berpikir Asosiatif Melihat Keberkelindanan.

Jadi setiap orang bisa melihat keberlindanan melalui pengamatan jika mau meluangkan waktu untuk berimajinasi.

Bagi para pembaca yang berminat, selamat mencoba Simulasi PJJ bersama Anak: Topik SRI (Santai, Ringan, Ingat) ini.

Anak-anak akan lebih tersemangati untuk melakukan PJJ dari sekolah, lebih betah di rumah, dsb, sampai doa kita semua terkabulkan (pandemi berakhir).

Jonggol, 13 Juni 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun