Bahkan seorang ibu, dalam hal ini ibu kos, sangat menyayangi anak-anak kos yang baik dan ikut membantu merawat dan menjaga kenyamanan kamar kos mereka, lihat artikel saya: Tips agar Betah di Rumah. Jadi, kasih sayang yang inheren pada seorang ibu tidak memandang apakah seorang anak itu anak kandungnya atau anak orang lain.
Anak-anak yang kehilangan ibu dideskripsikan dalam peribahasa: Anak ayam kehilangan induk (Ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan).
Walau tak pernah diminta, kasih sayang orangtua itu terbalaskan sebagian jika: Anak baik menantu molek (Orangtua yang keuntungan yang berlipat ganda, namun belum bisa dibandingkan dengan kasih sayang mereka kepada anaknya).
Seperti yang saya tulis dalam artikel: Berbaktilah pada Orangtua Semasih Belum Telat,
Pohon berhasrat rehat, tetapi angin tak mau reda;
Anak berhasrat bakti, tetapi orangtuanya telah tiada.
The tree desires repose, but the wind will not stop;
The son desires to serve, but his parents are already gone.
Karena tanpa orangtua tidak akan ada anak-anak, dan anggapan bahwa anak adalah anugerah terbesar itu juga menunjukkan kebesaran dan kasih sayang orangtua, padahal anugerah terbesar manusia adalah orangtua mereka.
Waktu yang kita lalui semasih sepenuhnya mengandalkan orangtualah yang menentukan siapa adanya diri kita.
Mari kita ajak anak-anak merenungkan bersama Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Kasih Sayang Orangtua.
Jonggol, 12 Juni 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H