Kegiatan di rumah.
Di tengah pandemi yang tak kunjung berhenti, orang-orang, termasuk saya, Work from Home/WFH (Bekerja dari Rumah), memasak sendiri di rumah ketimbang makan di luar, berkomunikasi secara daring ketimbang bertatap muka, anak-anak bersekolah dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Daring, dsb, saya melihat bahwa sangat relevan saya membuat Tips agar Betah di Rumah ini.
Rumah adalah tempat tinggal hati, jadi kita tinggal di tempat hati kita tinggal.
Tetapi, kenapa ada orang yang tidak betah tinggal di rumah?
Jika rumah adalah tempat tinggal hati kita, tetapi kita sendiri tidak betah, mengapa kita masih tinggal di sana? Apakah karena keinginan untuk tinggal di tempat lain yang menurut kita lebih baik? Di sini ada dua pilihan, lupakan tempat tinggal lain itu atau segera pindah ke sana.
Seorang anak peternak sapi baru saja memerah seember susu sapi. Dia duduk bersila, meletakkan ember susu di depannya, menatapnya, lalu mulailah dia berangan-angan:
"Aku akan minta izin kepada ayah untuk menjual susu ini dan menabung uangnya. Pasti ayah akan izinkan karena toh ini hanya seember dari puluhan bahkan ratusan ember susu yang kami perah setiap hari. Uang ini akan kukumpulkan terus setiap hari dari hasil penjualan seember demi seember susu, karena aku ingin punya sapi sendiri, 5 ekor.
Kalau uangku sudah cukup, aku akan membeli seekor anak sapi.
Selanjutnya, kubeli seekor lagi.
Selanjutnya, kubeli seekor lagi.
Selanjutnya, kubeli seekor lagi.
Selanjutnya, kubeli seekor lagi.
Setelah punya 5 ekor anak sapi, aku tidak usah menjual susu lagi.
Aku tinggal merawat anak sapiku sampai besar dan YAY! aku punya 5 ekor sapi dewasa!"
Angan-angan ini pupus bersama tertendangnya seember pertama susu yang hendak dijualnya. Dia disuruh ayahnya untuk kembali memerah susu sapi tanpa punya kesempatan untuk meminta izin sang ayah.
Cara berpikir anak ini sering menjadi cara berpikir orang tentang rumahnya. Ketika masih tinggal di rumah kos, dia ingin pindah ke rumah kontrakan, ketika sudah mampu membayar rumah kontrakan, dia ingin membeli rumah sendiri, dst, sebuah never ending story.Â
Artinya dia tidak pernah tinggal secara real-time, tapi di masa depan. Inilah yang menjadi landasan berpikir saya untuk menulis artikel Tips agar Betah di Rumah ini.
1. Entah Anda sedang tinggal di kamar atau rumah kos, rumah kontrakan, atau rumah sendiri, pastikan Anda dan hati Anda memiliki alamat yang sama.
2. Mulailah dengan membuat rumah yang bukan milik sendiri senyaman mungkin untuk ditempati, jangan punya pikiran : "Ah, buat apa membagus-baguskan rumah kepunyaan orang lain, cuma menghabiskan uangku."Â
Ingat: Anda sedang tinggal di sana! Jer basuki mawa beya (Semua keberhasilan membutuhkan biaya), tapi tidak mesti dengan memboroskan uang tabungan Anda.Â
Saya pernah melihat anak-anak kos yang menghiasi kamar mereka dengan bahan-bahan daur ulang, untuk memastikan kenyamanan tempat tinggal mereka. Sang ibu kos pun sangat menyayangi mereka.
3. Menabunglah dan buatlah sebuah anggaran khusus untuk membeli atau menyicil rumah. Semakin besar gaji Anda, anggaran ini juga semakin bisa ditambah.
4. Rencanakan lebih dulu membeli rumah yang harganya terjangkau penghasilan Anda, atau lebih tepatnya anggaran Anda pada #3, yang bisa dijadikan ancang-ancang kapan Anda akan mulai menyicil sebuah rumah, entah rumah bekas maupun baru.Â
Anggarkan juga biaya renovasi, listrik, air, perawatan dan biaya-biaya terkait lainnya setelah membeli rumah. Kabar baiknya, Anda tinggal menambahkan sejumlah uang tertentu (jika perlu) pada pengeluaran Anda sebelumnya (entah uang kos atau uang kontrakan).
5. Jika Anda sudah punya rumah sendiri, Anda akan merasa lebih bersemangat untuk "mendandaninya," toh Anda sudah punya kebiasaan mendandani rumah milik orang lain pada #2 di atas.
6. Jika Anda sudah memasuki pencapaian sampai dengan #5, selamat buat Anda.
Anda dan keluarga akan merasakan betapa senangnya tinggal di rumah, memasak sendiri di rumah, WFH, dsb, karena Anda telah memiliki 5 ekor sapi itu bukan dengan angan-angan, melainkan kesabaran bertahun-tahun dan rencana anggaran yang tepat, yang semuanya lebih cepat diwujudkan jika sebelumnya Anda benar-benar betah tinggal di kamar atau rumah kos, atau rumah kontrakan, dan Anda sudah membiasakan diri memiliki alamat yang sama dengan hati Anda.
Demikianlah Tips agar Betah di Rumah saya sampaikan.
Selamat melakukan AAFH, All Activities from Home (Semua Kegiatan dari Rumah) sampai pandemi berakhir.
Mudah-mudahan Tips agar Betah di Rumah ini bermanfaat bagi Anda yang masih kos atau tinggal di rumah kontrakan.
Jonggol, 10 Juni 2021
Johan Japardi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI