Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Membeli Sepatu

9 Juni 2021   04:03 Diperbarui: 9 Juni 2021   04:03 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://dcfootankle.com

Memilih sepatu lari yang tepat.

Terkadang hal-hal kecil juga mesti mendapat perhatian.

Tips membeli sepatu ini saya bagikan berdasarkan diary saya yang berisi sebuah pengalaman unik dan lucu saya ketika membeli sepatu.

Kaki saya telah berukuran sama selama bertahun-tahun. Akibatnya, saya pernah memiliki sebuah kebiasaan, hanya mencoba sebuah sepatu, biasanya yang kanan saja, ketika saya hendak membeli sepasang sepatu baru. Pada suatu malam, saya pun membeli "sepasang sepatu" dengan kebiasaan baru saya itu.

Keesokan harinya, bayangkan betapa kecewanya saya ketika saya membuka kotak sepatunya, dan menemukan sepasang sepatu baru yang saya beli kemarin malam itu adalah........... 2 buah  sepatu kanan!

Dari semua pembelajaran yang telah saya lakukan untuk bisa saya aplikasikan dalam hidup, saya harus memverifikasi bahwa sebuah kotak berisi sepasang sepatu kiri saja atau kanan saja adalah hal yang baru bagi saya, sebuah keteledoran yang tak terbayangkan oleh saya sebelumnya.

Memang, tempat saya membeli sepatu itu adalah sebuah department store, jadi semuanya serba melayani diri sendiri, dan saya bisa memahami bagaimana ini bisa terjadi, dan saya sendirilah yang membiarkan kesalahan tak terantisipasi itu terjadi.

Saya tersenyum sendiri sambil merenungkan hal ini.

Pada malam hari itu juga, saya menyempatkan waktu kembali ke department store tersebut dan mencari "dua kiri" untuk menukarkan salah sebuahnya dengan sebuah sepatu dari "dua kanan" yang saya pegang. Ketika mendengar cerita saya, beberapa SPG sepatu itu pun ikut tersenyum.

Saya menitipkan si "dua kanan" di konter sepatu sambil menunggu seorang SPG mencari kirinya. Dalam kurang dari 1 menit kemudian, SPG yang handal itu menemukan pasangan sepatu yang dicarinya.

Sekarang, inilah tips membeli sepatu, dengan tambahan 1 poin berupa hal kecil di atas:
1. Rencanakan jenis sepatu yang hendak Anda beli, bahannya, ukurannya, warnanya, kenyamanannya, lalu siapkan dana yang berlebih, mana tahu sesampainya di toko sepatu, Anda memutuskan untuk membeli sepatu dengan spesifikasi persis yang sudah Anda rencanakan, tapi mereknya lain dan harganya lebih mahal.
2. Tentukan mana yang lebih penting bagi Anda, sepatu yang lebih murah tapi berusia pemakaian (shelf life) yang lebih singkat atau sepatu yang lebih mahal tapi berusia pemakaian yang lebih panjang. Pilihan terbaik tentunya harga murah usia pemakaian lama.
3. Ini kebiasaan saya, pastikan mencoba sepatu bersama kaus kakinya, yang berarti Anda juga sekalian membeli kaus kaki.
4. Tidak usah membuang waktu mencoba sepatu lain yang tidak ada dalam perencanaan Anda.
5. Perhatikan apakah harga sepatunya wajar atau overpriced, ada diskon atau tidak, dsb. Terakhir, pastikan Anda mencoba bukan hanya sebelah, tapi si kanan dan si kiri sekaligus. Walaupun angka kejadiannya sangat kecil, saya tidak berharap Anda mengalami apa yang pernah saya alami di atas (ngakak).

Demikianlah tips membeli sepatu ini saya sampaikan, Anda tentu saja bisa memiliki pilihan lain, misalnya memesan secara daring dan menunggu sepatu Anda diantarkan ke rumah Anda, tapi saya sendiri masih senang menikmati menelesuri toko-toko sepatu setelah mempersiapkan rencana untuk beli sepatu, biasanya ketika ada waktu senggang untuk shopping dan sekalian makan di luar rumah.

Sesekali, ketika saya pulang kampung (Tanjungbalai Asahan), saya juga meluangkan waktu untuk memesan sepatu tempahan (customized shoes) dari Toko Sepatu Banhua yang dikelola oleh pengrajin sepatu dan sandal kulit yang sudah beroperasi sejak zaman Belanda (kini generasi ke-3 menjelang geneasi ke-4). Ini sama sekali tidak bisa dilakukan di toko sepatu lain, apalagi pemesanan secara daring, orang yang mau beli harus datang.

Tips membeli sepatu ini sangat singkat karena toh yang hendak dibeli cuma sepatu.

Jonggol, 9 Juni 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun