Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Menghafal Apa Saja dengan Mudah

5 Juni 2021   15:27 Diperbarui: 5 Juni 2021   15:54 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghafal frasa demi frasa.

Jangan kaget, ini adalah tips yang sudah saya buktikan sejak SD. Menghafal apa saja? Nggak hiperbolik nih? Ya, menghafal apa saja, sama sekali tidak hiperbolik. Dengan mudah? Tentu.

Sebenarnya tips ini adalah rahasia pribadi saya, namun di dunia ini sebenarnya tidak ada rahasia, jika Anda sudah tahu rahasia itu sebelumnya, atau Anda tahu rahasia itu dari rahasia yang dibagikan oleh orang lain, yang sekarang termasuk tips menghafal apa saja dengan mudah ini, tanpa terlalu membebani otak.

Semakin lama Anda melatih otak Anda, si unit pemrosesan sentral (central processing unit/CPU) di atas segala unit pemrosesan sentral itu, maka proses masukan-penyimpanan-pengambilan kembali (input-storage-retrieval) semua informasi yang Anda hafalkan bisa dilakukan dengan lancar.

Apa buktinya? Saya. Itulah sebabnya mengapa saya masih bisa mengajari kedua putri saya, utamanya si sulung, Putri Natalia, dalam mengerjakan PR apa saja, termasuk bahasa Jawa (sambil saya mengingat kembali apa yang sudah pernah saya pelajari).

Ini tipsnya:
1. Jangan takut dengan masalah apa pun, karena semua masalah tidak lebih besar daripada diri Anda. Selesaikan masalah yang ada dan SAMBUT masalah yang hendak datang. Jangan mengakumulasi masalah.

2. Sejak saya belajar bahasa Inggris, konsep-konsep dari pembelajaran apa saja di sekolah saya terjemahkan lalu saya hafalkan dalam bahasa Inggris, atau kalau bisa, saya cari buku berbahasa Inggrisnya dan menghafalkan konsepnya dari sana. Kenapa demikian? Karena kalimat bahasa Inggris bisa lebih singkat s/d 2/3 bahasa Indonesia.

Saya berikan beberapa contoh hafalan dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia (ini saya ambil kembali dari ingatan saya, mungkin kalimatnya sudah agak berbeda sekarang, tetapi maknanya sama saja):
- The law of conservation of energy states that energy can be neither created nor destroyed (Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan).

- Hafal satu dapat semua: The latent heat of vaporization of a substance is the number of calories required to change 1 gram of the substance from liquid to vapor with the change of temperature (Kalor laten penguapan suatu zat adalah banyaknya kalori yang dibutuhkan untuk mengubah 1 gram zat tersebut dari cairan menjadi uap tanpa perubahan temperatur). Anda bisa mengganti kata penguapan menjadi pembekuan, pencairan, atau perubahan fisika zat yang lain dan dengan sendirinya Anda juga sudah menghafal konsep kalor latennya.

- When light falls on a metal plate, electrons are emitted from it. The speed of these photoelectrons, however, is not dependent upon the intensity of light, but its frequency (Ketika cahaya jatuh pada sebuah lempengan logam, elektron-elektron diemisi dari lempengan itu. Akan tetapi, kecepatan fotoelekron-fotoelektron ini tidak bergantung pada intensitas cahaya, melainkan frekuensinya).

- Mau yang lebih panjang? Ayo:
Sleep is to be regarded as a physiological, periodical depression of those parts of brain concerned with consciousness, induced by the appropriate state of the reticulo-hypothalamic system (Tidur adalah depresi fisiologik periodik dari fungsi bagian-bagian otak yang berhubungan dengan kesadaran, yang diinduksi oleh keadaan yang tepat dari sistem retikulo-hipotalamus).

3. Bagaimana cara memasukkan hafalan pada no. 2 di atas ke dalam otak?
Kita ambil contoh terpendek: Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan.

Hafal frasa demi frasa, logika sambungan frasa, dan iramanya (seperti bernyanyi, yang dianjurkan oleh para pengamat lain, termasuk para Kompasianer, yang misalnya menyarankan belajar bahasa Inggris lewat lagu).
Lihat Gambar Judul:
Hukum kekekalan energi
   terus?
menyatakan bahwa
   bahwa apa? oh, karena ini tentang energi,
energi
   kenapa energinya?
tidak bisa
   tidak bisa apa? kaitkan dengan kekekalan,
diciptakan maupun dimusnahkan.
   Selesai.

4. Menggunakan jembatan ingatan.
Contoh:
Spektrum warna yang dipancarkan ketika cahaya putih dijatuhkan pada sebuah prisma:
me-ji-ku-hi-bi-ni-u: merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu.

Gelar Pangeran Diponegoro ketika diangkat menjadi sultan oleh para pengikutnya (di luar keraton), yang saya baca dari majalah Intisari tahun 1980-an:
SAHHCAM-SPKS: Sultan Abdul Hamid Heru Cokro Amirul Mukminin Sayidin Panatagama Khalifatullah Sanin.

5. Menghafal dalam 2 bahasa sekaligus, contoh: kata ganti dalam bahasa Jerman dan Indonesia. Jangan hafal satu per satu bahasa, karena akan menyulitkan Anda memaknainya kata per kata:
ich saya
du engkau
er dia laki-laki
sie dia perempuan
es ia hewan
wir kami/kita
ihr kalian
sie mereka
Sie Anda

6. Gunakan Metode Simak Johan Japardi: yang sudah sederhana disederhanakan lebih lanjut (lihat contoh no. 1 s/d 5). Bagaimana dengan yang rumit? Cari yang paling rumit, lalu sederhanakan, lihat artikel saya: Memaknai Kanji dengan Logika Bahasa Indonesia: Sebuah Sim-ak.

Saya sama sekali tidak sependapat dengan orang yang mengatakan bahwa menghafal tidak penting.

Selamat mempraktikkan tips menghafal apa saja dengan mudah ini.

Catatan:
Yang belum saya bagikan dalam artikel ini anggap saja masih "rahasia" saya.

Jonggol, 5 Juni 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun