Latar Belakang
Dari pengalaman pembelajaran dalam hidup saya, saya telah menginvensi sebuah metode yang saya namakan Metode Simak (Simplikasi-Akselerasi) Johan Japardi, yang bisa diaplikasikan dalam pembelajaran apa saja.
Salah sebuah aplikasi Metode Simak adalah dalam pembelajaran cara bermain harmonika, yang telah saya buktikan pada persis 50 orang murid saya, dan semuanya bisa bermain harmonika hanya dalam 10 menit. Selanjutnya kemahiran bermain anak-anak ini tergantung pada ketekunan mereka masing-masing. Saya menyarankan agar mereka rutin berlatih 10 menit setiap hari.
Uraian tentang aplikasi Metode Simak dalam pembelajaran harmonika bisa dilihat dalam artikel saya: 10 Menit Bisa Bermain Harmonika: Sim-ak Metodenya.
Harmonika yang Digunakan
Jenis harmonika yang bisa digunakan dalam tutorial aplikasi Metode Simak ini mencakup harmonika diatonik (diatonic harmonica, pabrik harmonika C.A. Seydel Shne menggunakan istilah blues harp), maupun harmonika tremolo.
Harmonika diatonik memiliki 10 lubang yang tak disekat, 20 not. Di sini saya contohkan dengan salah sebuah harmonika dalam koleksi saya, Seydel Shne 1847 Silver:

Seydel Shne 1847 Silver Blues Harp.
Harmonika tremolo memiliki lebih banyak lubang dibanding diatonik, dan yang paling umum digunakan adalah jenis 48 not. Tiap pasangan not terletak pada sebuah kolom yang ditengah-tengahnya disekat menjadi 2 lubang, jadi harmonika tremolo 48 not memiliki 24 lubang. Di sini saya contohkan dengan Suzuki Humming-24 (48 lubang).

Aplikasi Metode Simak Johan Japardi dalam Pembelajaran Harmonika Diatonik

Perhatikan gambar di atas. Tiup adalah meniupkan udara ke dalam lubang harmonika, dan tarik adalah menarik udara keluar dari lubang yang sama. Tiup dan tarik saya tandai dengan garis bertanda panah.
Latihan 1: Tiap Pasangan Not.
1. Identifikasi lubang di mana not "do" terletak. Lubang ini berisi not "do" (tiup) dan "re" (tarik). Ini saya sebut lubang 1 (jangan dirancukan dengan penomoran lubang yang umum digunakan, dan jangan gunakan metode umum ini, karena "do" terletak pada lubang bernomor 4).
2. Fokus pada lubang 1 s/d 4 (1 oktaf, do-re-mi-fa-sol-la-si-do tinggi).
3. Mulai latihan dengan lubang 1, pasangan not "do" dan "re."
4. Lanjutkan secara bertahap dengan pasangan not dalam lubang 2 s/d 4.
Perhatian:
Lubang 1 s/d 3 dimulai dengan tiup, sedangkan lubang 4 dimulai dengan tarik ("si" saya beri warna cyan, sama dengan "la"). "do" ("do" berwarna merah adalah "do tinggi").
Latihan 2: Kombinasi Pasangan Not.
1. Lagu 1.
12121 12121 12121.....
34343 34343 34343.....
56565 56565 56565.....
71717 71717 71717..... (1 = do tinggi)
2. Lagu 2.
11221 11221 1122 1122 11221.....
Lanjut ke lubang 2 dan ulangi, lalu lanjutkan dengan lubang 3 s/d 4.
Latihan 3
Saya biasanya menggunakan lagu Twinkle Twinkle Little Star, Semut Kecil, atau lagu-lagu lain yang bisa dimainkan hanya dengan 1 oktaf. Dari awal sampai akhir (latihan 1 s/d 3), waktu yang dibutuhkan hanya 10 menit atau kurang!
Catatan:
Bermain harmonika tidak mesti dipaksakan, bernafas biasa saja.
Yang membuat anak-anak menyukai harmonika adalah karena bisa dikantongi.
Pembelajaran Harmonika Tremolo
Karena pasangan not pada harmonika tremolo diberi bersekat, maka penomoran lubang menjadi penomoran kolom. Cara belajarnya sama saja dengan harmonika diatonik.

Jonggol, 4 Juni 2021
Johan Japardi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI