Jadi, Kompasiana membantu saya mengubahkan diri saya, karena setiap artikel yang saya tayangkan ada pembacanya. Perubahan itu adalah bahwa saya harus bisa mengatasi seandainya ada suasana hati yang kurang bagus, karena tidak seperti sebelumnya, saya menulis diary itu bukan untuk diri saya sendiri lagi. Kenyamanan pembaca harus saya perhatikan.
Jadi ini sama sekali tidak ada kaitannya pembuatan target "sehari saya harus menulis sekian artikel" karena toh sebelum jadi Kompasianer saya juga menulis diary setiap hari. Yang lebih penting dari itu adalah kualitas dan manfaat artikel yang saya tulis.
Saya ingin seperti harimau yang mati dengan meninggalkan belang, gajah yang mati dengan meninggalkan gading, dan saya mati meninggalkan nama, nama yang sarat dengan moralitas dan manfaat bagi sebanyak-banyaknya orang.
Jonggol, 30 Mei 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H