2. Irit habis-habisan.
3. Tidak bisa mengerjakan tugasnya dengan baik. Yang lebih parah, menunjukkan sikap menjilat kepada atasan untuk menutupi kekurangannya.
4. Memiliki semangat bersaing yang tidak pada tempatnya demi mempertahankan pekerjaan yang sebenarnya tidak layak dipertahankan. Di sini terlihat jelas bahwa urgensi memastikan pemenuhan kebutuhan membuat seseorang bertahan dengan ketidakcukupan dengan lebih banyak mengorbankan diri. Jadilah dia seorang toksik yang mengesampingkan hati nurani dan membangun sebuah lingkungan kerja yang toksik.
Pada gilirannya, ini berpotensi membuat rekan-rekan kerja menjadi toksik, karena mereka juga, maaf, berangkat dari pola pikir dan berada dalam keadaan yang relatif sama.
Ini 10 tanda Anda berada dalam sebuah lingkungan kerja toksik, yang melebihi sebuah pekerjaan yang Anda "benci."
Dalam laman ini ada sebuah pertanyaan menarik: "Siapkah Anda untuk memulai karir Anda selanjutnya?"
Jonggol, 25 Mei 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H