Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Terlalu Banyak

25 Mei 2021   01:35 Diperbarui: 4 Juli 2021   17:38 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah sebuah puisi dari lagu paling sedih yang pernah saya dengar.

Lagu berbahasa Mandarin ini dulu sangat populer dan pertama kali saya dengar sebagai lagu tema pembuka drama seri silat Xin shushan jianxia (harf.: Pendekar Pedang dari Gunung Shu Versi Baru) tahun 2000 dengan pemeran utama Steve Ma, dan judul dalam bahasa Indonesia Pedang Setan Kembar.

Saya memiliki drama seri versi 2000 ini dalam format VCD dan menontonnya sampai selesai, namun sebelum sempat saya backup ke hard disk, semua VCD tersebut terlanjur rusak.

Sampai sekarang, ada beberapa hal yang sangat saya sayangkan:
1. Tidak seperti drama seri lain yang didokumentasikan dengan baik dan sekarang bisa diunduh, drama seri ini belum tersedia secara daring. Lagi pula saya memang tidak berniat membeli kembali VCDnya yang lebih mungkin dipesan secara daring, karena jalan ceritanya lumayan saya ingat.
2. Selain versi 2000, saya pernah membeli 2 versi yang lebih baru, dengan resolusi video yang lebih baik, namun saya sangat tidak suka dengan jalan ceritanya yang kacau balau. Saya tidak meneruskan menonton setelah episod 1, itu pun tidak sampai selesai, dan tidak berniat membackup versi-versi ini, karena saya anggap sebagai sampah. Bayangkan Anda menonton sebuah drama seri yang jalan ceritanya bertele-tele dan berbeda sama sekali dengan sebuah versi teratur yang pernah Anda tonton sebelumnya, dan dipasarkan hanya dengan mengandalkan teknik kamera yang canggih, dengan para pemeran yang bisa mengeluarkan sinar dari badannya.

Yang paling berkesan bagi saya selain jalan cerita adalah lagu tema pembuka yang sekarang masih bisa diakses dari tautan ini. 

Saya sedikit terhibur karena lagu yang juga dijadikan sebagai lagu tema dalam drama seri lain ini sampai sekarang bisa diunduh dengan resolusi yang lebih baik. Kali ini, saya tidak melampirkan teks beraksara China maupun teks Inggris, dengan tujuan agar para pembaca bisa fokus ke teks Indonesia hasil terjemahan bebas saya dan selanjutnya mengapreasiasi makna lagu yang berjudul Taiduo (Terlalu Banyak) ini.

Terlalu Banyak
Artis: Edison Chen (tapi dalam tautan di atas penyanyinya adalah wanita)

Kau hamburkan cinta secara tak bermoral
Hatiku telah hancur, apa lagi yang hendak dikhawatirkan
Apa pun yang kau inginkan, kubiarkan kau bawa pergi

Jika kau merasa kebebasan adalah kebahagiaan
Dan cinta adalah kesalahan akibat pencapaian tak berarti
Buat apa kau masih pedulikan apa pandangan dan kata orang

Terlalu banyak dalih terlalu banyak alasan
Demi cinta aku juga telah mengkhianati segalanya
Jika kau ingin meninggalkan aku, tak usah lagilah merendahkan diri

Terlalu banyak dalih terlalu banyak alasan
Jangan tanya aku lagi bagaimana kulewati masa-masa sedih
Mungkin aku akan hidup baik-baik saja, mungkin aku akan menghilang tanpa jejak, buat apa kau hiraukan lagi.

Jonggol, 25 Mei 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun