Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Minat Baca Anak, Optimistik Pangkal Kompeten

20 Mei 2021   17:45 Diperbarui: 20 Mei 2021   19:25 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan: membaca tidak mesti hanya dari buku, bisa juga dari lagu: Buku Kesayanganku Saat Masih Anak-anak yang Bukan Berbentuk Buku.

Sikap apa yang dipilih dan tindakan apa yang dilakukan adalah pilihan masing-masing orang, yang menganggap bahwa itulah sikap dan tindakan terbaik di bawah kondisi dia sendiri, dan saya tidak pernah mencap mereka "salah." Lihat artikel saya: Biarkanlah Kata "Salah" Hanya di dalam Kamus: Mengapa Ayam Menyeberangi Jalan? Versi 1.1.

Sesuatu yang belum kita capai biasanya kita golongkan ke dalam sesuatu yang "ideal." Bagaimana dengan minat baca ideal anak? Bagaimana mendukungnya? Saya katakan dalam artikel: Naratif Evolvabel: Cikal Bakal Bacaan di Masa Depan?:
Belikan si anak buku sebanyak-banyaknya. Apa tidak boros? Tidak, kalau kita bisa melihat bahwa nilai dari buku bagus jauh lebih tinggi dari nilai nominal uang yang kita gunakan untuk membeli buku itu. Terlebih lagi, isi buku yang berhasil dipindahkan oleh si anak dengan mantap ke dalam pikirannya jauh lebih bernilai lagi. Pada gilirannya, apa yang bisa diamalkan oleh si anak dengan pikirannya yang sudah meningkat itu untuk membantu teman-temannya, itulah yang memiliki nilai tertinggi.

Pada gilirannya, anak-anak juga akan semakin mampu untuk mengatur sendiri keuangan mereka dan membelanjakan uang itu dengan memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan, dan sesekali meletakkan buku sebagai prioritas puncak tanpa membebani orangtua, sebuah dampak positif nyata dari penyeimbangan inisiatif anak dan instruksi orangtua.

Saya sangat berharap bahwa putri bungsu saya Eca bisa semakin tumbuh minat bacanya dengan membaca buku-buku yang tersedia di rumah, meneladani kakaknya, Putri, yang sudah terlebih dulu punya minat dan kegemaran membaca, dan mereka berdua juga bisa semakin mampu membaca dari kehidupan.

Saya juga berharap, kita semua bisa memetik hikmah dari sebanyak mungkin peribahasa Indonesia, peninggalan luhur dari leluhur kita.

Jonggol, 20 Mei 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun