2. Tulang dan Nantulang Situmorang
Orang kedua dengan kualitas yang sama yang hendak saya ceritakan adalah Tulang Situmorang dan isterinya, yang membuka 2 kios buku di Terminal Pasar Senen, kios depan kebanyakan diisi dengan buku-buku pelajaran sedangkan kios yang di samping kanan agak ke belakang diisi dengan buku-buku lain.
Menurut Tulang Situmorang, memang sudah sangat sulit menemukan pedagang buku yang benar-benar memahami tentang dagangannya. Malahan, sekarang banyak pedagang yang mengatakan "tak ada" ketika ditanyai pengunjung, padahal buku yang dicari itu ditemukan si pedagang di tokonya sendiri, ketika pengunjung itu sudah pergi.
3. Pak Jose Rizal Manua
Saya sama sekali tidak bermaksud menerakhirkan pak Jose Rizal Manua, tapi beliau saya letakkan di urutan ketiga karena saya menyusun artikel ini secara kronologis retrospektif (mundur ke belakang dalam bentangan waktu).
Saya mengenal pak Jose hampir sama lamanya dengan Tulang Situmorang, karena sejak dulu saya berlangganan buku bekas dengan mereka. Tentang pak Jose, saya kira para pembaca lebih mengenalnya di antara 3 orang yang sedang saya ulas ini.
Pada 2007, saya menyinggahi Galeri Buku Bengkel Deklamasi milik pak Jose di Taman Ismail Marzuki dan menemukan buku Mythen En Legenden van China (terbitan 1925), versi bahasa Belanda dari Myths and Legends of China, karya Edward Theodore Chalmers Werner, 1922. Belakangan saya mengunduh buku berbahasa Inggris ini dari The Project Gutenberg Literary Archive Foundation, mendapat izin terbit versi bahasa Indonesia dari almarhum Prof. Michael S. Hart via surel, lalu menerjemahkan buku tersebut dan menerbitkannya via Gramedia Pustaka Utama pada 2008, diluncurkan menjelang hari raya Imlek tahun itu.
Selanjutnya, semakin banyak orang yang mengikuti jejak saya menerbitkan buku yang hak ciptanya sudah kadaluarsa, yang diunduh dari ranah publik (public domain). Â
Pada hari Jum'at, 7 Februari 2020, terbit sebuah berita bahwa: Galeri Buku Bengkel Deklamasi Direlokasi, Jose Rizal Manua Angkat Bicara.
Semoga kita semua cepat-cepat melewati masa sulit ini.
Jonggol, 7 Mei 2021