Ada wajah yang jelek tapi enak dipandang, dan ada wajah lain yang tidak enak dipandang walaupun tidak jelek; ada tulisan yang disukai walaupun tidak gramatikal, dan ada tulisan lain yang sangat gramatikal tapi membosankan. Ini sesuatu yang tidak bisa saya jelaskan kepada orang yang dangkal.
Jika orang menyukai bunga dengan hati yang sama dia menyukai keindahan, dia merasakan pesona istimewa di dalam bunga, jika orang mencintai wanita dengan hati yang sama dia menyukai bunga, dia merasakan kelemahlembutan istimewa dan kasih-sayang yang mengayomi.
Wanita cantik melebihi bunga karena mereka paham bahasa manusia, dan bunga melebihi wanita cantik karena mengeluarkan kesemerbakan; namun... jika orang tidak bisa memiliki keduanya sekaligus, dia harus meninggalkan yang semerbak dan mengambil yang bisa berbicara.
Tatkala meletakkan bunga ke dalam jambangan berwarna cerah, orang harus menyusunnya agar ukuran dan tinggi jambangan sesuai dengan bunga, dan nuansa dan kedalaman warna jambangan harus kontras dengan bunga.
Kebanyakan bunga yang menggiurkan dan indah tidak semerbak, dan bunga dengan lapisan demi lapisan kelopak kebanyakannya jelek. Astaga, alangkah langkanya kepribadian yang sempurna itu! Hanya sang padma yang menggabungkan keduanya.
Bunga plum membuat pria merasa tinggi hati,
anggrek membuat pria merasa dikucilkan,
krisan membuat pria berhati sederhana,
teratai membuat pria puas,
haitang musim semi membuat pria bergairah,
peony membuat pria menjadi sopan,
bambu dan pohon pisang membuat pria menawan,
haitang musim gugur membuat pria anggun,
pinus membuat pria merasa seperti pertapa,
wutung (Sterculia platanifolia) membuat pria berhati bersih,
yangliu (willow) membuat pria sentimental.
Seandainya si cantik memiliki:
wajah bunga,
suara burung,
jiwa rembulan,
ungkapan yangliu,
pesona danau musim gugur,
tulang giok,
kulit  salju.
Puaslah diriku!
Jika tak ada buku di dunia ini, tak ada yang perlu dikatakan, tetapi karena ada buku, bacalah;
jika tak ada arak, tak ada yang perlu dikatakan, tetapi karena ada arak, minumlah;
jika tak ada bukit yang sohor, tak ada yang perlu dikatakan, tetapi karena ada, kunjungilah;
jika tak ada bunga dan tak ada rembulan, tak ada yang perlu dikatakan, tetapi karena ada, nikmati dan "mainkanlah";
jika tidak ada wanita cantik, tak ada yang perlu dikatakan, tetapi karena ada, kasihi dan lindungilah.
Alasan kenapa sebuah cermin tidak menjadi musuh wanita berwajah jelek adalah karena ia tak berperasaan; kalau dia punya, pasti sudah hancur berkeping-keping.
Orang berlemahlembut tatkala berada di hadapan bunga berjambangan indah yang baru dibelinya, betapa harus jauh lebih lemah lembutnyalah dia di hadapan "bunga yang berbicara!"
Tanpa arak dan puisi, sia-sialah bukit dan air;
tanpa dampingan wanita cantik, sia-sialah bunga dan rembulan.