Konon, nama bahan-bahan makanan hewani bahasa Inggris diderivasi dari bahasa Perancis dan mewarisi ketakutan (atau kepenakutan) orang Perancis tersebut.
Contoh:
Daging/otot = flesh/muscle.
Daging untuk dimakan = meat.
Sapi = cow.
Daging sapi yang masih hidup = cow flesh, berkonotasi ke otot sapi (cow muscle).
Daging sapi untuk dimakan = beef.
Kambing = goat.
Daging kambing yang masih hidup = goat flesh, berkonotasi ke goat muscle (otot kambing).
Daging kambing untuk dimakan = mutton.
Jadi, ada cara jitu untuk menakut-menakuti orang Barat golongan ini dengan mengatakan  "Do you eat cow flesh?" (Apakah kamu makan daging sapi?) wkwkwkwk gua ngakak!
Beruntung bagi orang Barat ini, mereka tidak begitu takut kepada ayam, mungkin karena ukurannya yang relatif kecil.
Ayam = chicken.
Daging ayam untuk dimakan = chicken meat.
Sekarang dalam bahasa Jerman:
Sapi = Kuh.
Daging sapi = Rindfleisch (sapi + daging).
Babi = Schwein.
Daging babi = Schweinefleisch.
Untuk daging-daging lain, bahasa Jerman tampaknya sudah mengikuti kaidah bahasa Inggris.
Kembali ke..... daun Kentut. Sebaiknya istilah ini juga tidak usah diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa Inggris (Fart leaf) karena pasti akan menimbulkan ketakutan baru.
Sungguh, Indonesia Pemberani!