Mohon tunggu...
Frediyanto Hendrayani
Frediyanto Hendrayani Mohon Tunggu... -

Diam-diam menghanguskan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peradaban Kasih

21 April 2017   21:29 Diperbarui: 22 April 2017   06:00 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasih itu bukan hanya milik segelintir orang atau orang dengan agama tertentu saja. Kasih itu milik semua orang. Dari awal mula hidup didasarkan oleh kasih. Tuhan menciptakan langit dan bumi karena kasih. Tuhan menciptakan manusia dan makhluk lainnya karena kasih. Kasih sudah ada sejak awal mulanya dan manusia diberikan kasih itu oleh Tuhan. Hanya saja manusia perlu mengusahakan kasih itu muncul dari hidupnya. Maka, jika ada orang yang tidak mengusahakan kasih itu, hidupnya pun tidak berlandaskan kasih itu. 

Tapi jika semua orang mau mengusahakan kasih itu, hidup akan damai, dan Tuhan pun akan ikut tersenyum dari atas surga, karena memang pada awalnya Tuhan menciptakan manusia agar manusia itu saling mengasihi satu sama lain. Artinya, pada awal penciptaan, peradaban yang dibangun adalah peradaban kasih, bukan kebencian dan dendam. Maka, kasih harus merupakan proyek yang terus kita upayakan dalam hidup ini agar dapat terbangun sebuah peradaban yaitu peradaban kasih yang sempat hancur akibat ulah manusia itu sendiri.

Sebagai penutup tulisan ini, saya ingin mengutip kembali kata-kata Yesus sendiri mengenai kasih. Yesus berkata: “kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu, berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 

Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan jangan meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat padamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun