1. Angka Premanisme Naik
Bapak Haryadi Suyuti memiliki kepribadian yang sopan dan santun. Bapak Haryadi bukan sosok yang sangar dan gahar, diikuti oleh segerombolan preman yang berwajah seram. Di masa kepemimpinan Haryadi Suyuti, angka premanisme di Kota Jogja juga menurun, dan terus ditekan.
Hal sebaliknya bukan tidak mungkin terjadi apabila Bapak Haryadi dan Heroe kalah dalam Pilkada.
2. Klub Malam Berkembang Biak
Saat ini di Kota Jogja hamper tidak ada klub malam yang menjadi biang kriminalitas dan perbuatan yang melanggar moralitas. Bukan tidak mungkin terjadi apabila Bapak Haryadi-Heroe kalah dalam Pilkada kali ini, jumlah Klub Malam akan semakin meningkat.
3. Peredaran Minuman Keras Meningkat
Logikanya, jika angka premanisme meningkat, maka jumlah minuman keraspun meningkat. Hal ini bukan tidak mungkin terjadi pula apabila Bapak Haryadi dan Heroe kalah dalam Pilkada.
4. Jumlah Pemabuk Bertambah
Jika angka minuman keras meningkat, pasti angka pemabukpun juga meningkat. Bukan tidak mungkin Kota Jogja akan dipenuhi oleh pemabuk.
5. Angka Perjudian Meningkat
Perjudian semakin meningkat akibat semakin berkembangnya premanisme dan miras. Perjudian adalah resiko ekonomi yang terjadi apabila dua hal tersebut terjadi. Perjudian akan membawa dampak buruk terhadap perekonomian, karena perjudian sangat tidak sesuai dengan prinsip dan logika.
6. Angka Kriminalitas Tinggi
Setelah perjudian meningkat, maka angka kriminalitaspun juga meningkat. Perekonomian yang rusak akibat perjudian menyebabkan masyarakat mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang, termasuk dengan cara mencuri atau bahkan merampok. Bukan tidak mungkin hal ini terjadi apabila Bapak Haryadi Heroe kalah dalam Pilkada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H