Mohon tunggu...
Jogja Tengah Malam
Jogja Tengah Malam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah tokoh fiksi yang mendirikan konten ini setelah terlanjur patah hati. Menulis adalah hal yang saya sukai ketika bosan dan sedikit mengisi kegabutan di bumi manusia. Kadang saya juga melepas keresahan dengan pergi mengelilingi pikiran orang, traveling, dan berbincang berdialog dengan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Istana Putih

16 Juli 2023   15:51 Diperbarui: 17 Juli 2023   19:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ISTANA PUTIH"

Dinding istana runtuh,
Akan senyum seorang gadis.
Riwayatnya telah tertulis.
Terdengar hingga negri sebrang.
Para pangeran memperebutkan impinya.
Tapi apalah daya nasib seorang kecil yang terabaikan dunia.
Acuhlah tak apa.
Seharusnya dan sedemikan.

Lalu.
Ribuan pasukan berkuda mendekati benteng istana.
Dibukalah pintu gerbang raksasa.
Tak terkira berapa ton beratnya.
Berat harapan puji Tuhan.
Diam seorang penyair ternama milik raja.

Sekali lagi bagaimana mungkin,
Tidak pernah terpesona dengan si gadis istana.
Anggun parasnya dan elegan sukma jiwanya.
Cinta seorang budak melampaui batas wajarnya.
Mencintainya di atas kewarasannya.
Menginginkannya tapa sadarnya.

Dia adalah putri raja.
Bila ku tak bisa memilikinya,
Kasihlah bagaimana aku tetap bisa menatapnya.
Selalu tersemat doa untuknya.
Agar ku tetap bisa datang padanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun