Kemelut panjangnya rencana berlalu begitu cepat.
Dialah malaikat yang membuat tabahku semakin kuat.
Dialah tangis pemberontak semangat.
Sadarnya akan penantian,
Dan ketidakjelasan pikiran yang semakin pekat.
Membabi buta tunggumu yang telah berlama.
Dalam dinginnya musim,
Cobalah untuk cari kehangatan dalam setiap sujudmu.
Namun aku yang sedang berjalan lambat ini tak segera sampai,
Karena aku akan tetap mempertahankan langkah kecilku.
Entah terikat dan kau semakin terpikat.
Atau hadirku yang pamit dan semakin sulit.