INDONESIA SUPER LEAGUE bukan Indian Super league seperti seringkali sebuah portal berita di dunia maya beritakan adalah liga kasta tertinggi di indonesia untuk cabang sepakbola semua orang pasti tau itu. Namun sudahkah kalian mengerti mengapa hampir semua klub di indonesia bermimpi mengikuti liga tersebut ? kebanggaankah ? pasti sebuah kebanggaan jika ditanyakan terhadap para supporter. Pernahkah kalian berfikir pertanyaan tersebut ditanyakan selain kelompok suporter ? pasti beragam jawabannya.
ISL EFFECT
ekonomi
secara faktor ekonomi kota yang memiliki klub yang berlaga di ISL akan mempunyai curva yang menanjak dengan prinsip yang sederhana " ada gula ada semut "
pariwisata
Hadirnya stasiun televisi dalam setiap laga kandang sebuah klub ISL secara langsung ikut mendongkrak potensi pariwisata di kota tersebut. peluang kerjasama sister city dengan kota - kota lain terbuka lebar lewat jalur mediasi sepakbola.
Pendidikan & olahraga
sebuah klub ISL tentunya menghadirkan mimpi bagi pelajar dan pesepakbola usia dini, hal tersebut bisa dimanfaatkan dengan membuka student athlete school seperti SMU N4 Yogyakarta saat ini.
Faktanya hanya sebagian kota - kota di Indonesia yang mampu memanfaatkan manfaat tersebut dengan baik. Lebih banyak kota yang merasakan manfaat negatif seperti kerusuhan antar suporter, kepala daerah yang korupsi karena klub tersebut butuh dana ataupun lesunya perekonomian karena pelaku ekonomi tidak mendapatkan jaminan keamanan selama laga klub tersebut.
Sleman sebagai bagian dari provinsi Yogyakarta mempunyai banyak potensi alam, pariwisata dan pendidikan yang bisa dimaksimalkan untuk suksesnya PSS SLEMAN berlaga di ISL nanti bukan hanya sekedar numpang lewat dan mengorbankan semua aspek pendukungnya.
Sudah seharusnya semua stake holder di kota Sleman secara luas dan PSS secara khususnya menyiapkan beberapa hal dibawah ini untuk bisa berbicara banyak di kancah ISL dan bukan hanya sekedar numpang lewat dengan menyisakan banyak persoalan.
JUST DO IT
1. membentuk struktur organisasi secara profesional bukan secara perserikatan.
2. merekrut profesional muda sesuai bidangnya terutama di bidang marketing dan event organizer.
3. rasionalisasi budget gaji pemain, pelatih dan official sehingga tidak over budget
4. sinkronisasi antara manajemen, supporter dan fans sebagai sebuah rantai makanan yang saling membutuhkan.
5. sinkronisasi antara klub dengan pelaku pariwisata dan dunia pendidikan di jogjakarta
6. bekerjasama dengan televisi lokal seperti jogja tv, adi tv ataupun RB tv yang berpeluang mendatangkan hak siar dan sponsor adv
7. lebih memaksimalkan penjualan mercahndise klub ( yang saya liahat saat ini sudah dijalankan )
8. membangun brand image dengan sasaran keluarga di sleman dengan tujuan sleman adalah pss dan pss adalah sleman.
sedikitnya ke 8 hal tadi berjalan dengan baik akan menjadikan PSS bukan sekedar numpang lewat jika nanti berhasil lolos ISL. Sedikit bermimpi mempunyai klub ISL di jogja ini tidaklah salah menurut saya. PERSIBA Bantul bisa menjadi contoh bahwa dengan pengelolaan yang asal - asalan hasilnya akan menyedihkan.
secara pribadi saya hanyalah penggemar bola yang lahir dan dibesarkan di bumi mataram. Tumbuh dan dibesarkan dengan rivalitas laskar parang biru dan elang jawa, namun saya lebih senang melihat kota jogja mempunyai 2 wakil di ISL 2015 dengan PSS Sleman dan ISL 2016 dengan PSIM Jogjanya.
@jogjapunyabola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H