Kehilangan satu kaki dan satu tangan bagian kanan sejak usia 15 tahun, tidak membuat kehidupan Guo Shaoyu harus berakhir diam di kursi roda saja.Â
Pada tahun 2017, saat usianya menginjak 24 tahun, Guo mampu menempuh jarak 2,166 km provinsi Sichuan menuju Lhasa, Tibet dengan mengendarai sepeda selama 20 hari. Prestasi yang belum tentu bisa dilakukan oleh laki-laki normal seusianya.
Tak ayal, Guo telah mengubah pandangan orang pada umumnya bahwa memiliki tubuh cacat akan identik dengan kekurangan ternyata itu tidaklah benar. Â Guo Shaoyu telah memaksa orang yang bertubuh normal untuk mengakui, kekurangan dapat menjadi kelebihan.Â
Di bawah ini adalah rekaman video Guo saat bersepeda dan mendaki gunung.
Semangat yang selalu dimiliki Guo Shaoyu patut untuk ditanamkan kepada kita semua. Walaupun terbelenggu dengan pandemi Covid-19, kita semua harus tetap selalu bersemangat menjaga imunitas, mencegah dan melawan wabah Corona dengan selalu beraktivitas seperti biasa tanpa melupakan protokol kesehatan. (Pondok Aren, 27 Juli 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H