Berbagai bentuk dan jenis sepeda yang telah diproduksi dan digunakan oleh manusia selalu mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan bagi pengendaranya. Mulai dari pebalap Lance Armstrong Christopher sampai Clive Froome yang sering memenangkan Tour de France lebih dahulu melakukan pengujian sepeda yang akan digunakan. Selain kecepatan dari sepeda tersebut tentunya adalah kenyamanan dan keamanan.Â
Untuk sepeda balap yang mampu menempuh kecepatan tertinggi sebesar 55.446 km/jam haruslah melalui beberapa tahap pengujian laboratorium uji. Pengujian yang dilakukan meliputi ketangguhan dari rangka, tempat duduk, stang, gir, jeruji, pedal, rantai dan seluruh suku cadang dari sepeda itu sendiri.
Beberapa kerusakan yang pernah terjadi pada sepeda balap jalan raya dan pegunungan (mountain bike) antara lain retak dan patah pada rangka utamanya yang umumnya dikarenakan saat terjatuh dan terbentur. Gambar 1 memperlihatkan beberapa kerusakan yang terjadi pada sepeda ketika sedang dikendarai.
Kerusakan pada sepeda bisa diawali dari sebuah keretakan (Gambar 1.d. dan 1.e.) dan kemudian patah setelah mengalami benturan yang bisa berasal dari kondisi jalan yang tidak rata, tabrakan sesama atau jatuh saat kehilangan keseimbangan. Kondisi yang paling berbahaya adalah saat salah satu struktur rangka sepeda sudah mengalami retak, karena dengan benturan sedikit antara roda dengan jalan dapat menyebabkan sepeda patah dan membahayakan pengendaranya.
Adanya retak dan mudah patahnya struktur sepeda disebabkan oleh bahan material yang digunakan sebagai rangka. Salah dalam memilih material tentunya dapat mempengaruhi ketangguhan konstruksi sepeda. Material sepeda yang digunakan sebagai rangka umumnya terbuat dari baja, paduan aluminium, titanium dan serat carbon.Â
Pemilihan material selalu mempertimbangkan kemudahan untuk membuatnya meliputi biaya, ketersediaan dan proses produksinya. Di sisi lain disain yang aerodinamis, keindahan dan bobot yang ringan juga menjadi kriteria pemilihan material. Secara keseluruhan apapun jenis material yang dipilih harusnya sangat kuat dan aman ketika digunakan oleh pengendaranya. Untuk memastikan kekuatan material ini maka harus dilakukan beberapa pengujian yang sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.
Beberapa jenis pengujian terhadap sepeda, khususnya sepeda balap adalah HT-8505BM Precision Type Bicycle Material Tester, HT-2332DB Bicycle Brake Road Testing Machine, HT-2333-2CH/ HT-23382/ HT-8533/ HT-1231B2/ HT-2331A/ HT-2134B/ HT-2532 FD Dynamic Fatique Testing Machine, HT-8085BT/ HT-8085Series Bicycle Impact Testing, HT-2525 Transmission Testing Machine, HT-2334 Series Bicycle Hub Abrasion Tester, HT-2346 Series Electric Assisted Bike Testing, HT-2816 Bike Front Fork Tester, HT-2910 Bicycle Wheel Tester, HT-2708 Complete Cycles Vibration Tester, HT-1437 Series Computer Servo Control Stress-on For Bike Assembling Line, HT-2707SS/ HT-2707FFH/ HT-2707HV/ Bike Fatigue Tester, Alat Uji Getar Sepeda, Roda, Tegangan Assembly Sepeda dan Uji Fatik Rangka seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2, 3, 4 dan 5.
Beberapa pengujian yang harus dilakukan pada setiap akan memproduksi sepeda bertujuan agar keselamatan pengendara terlindungi dengan baik. Sementara itu bagi produsen sepeda akan semakin mempermudah penjualan karena kepercayaan pelanggan akan mutu sepedanya semakin meningkat. Mutu sepeda yang terjaga dengan baik membuat pebalap dan pengendara makin percaya diri, prestasi menjadi lebih baik dan sepedapun makin melaju nyaman dan aman. 200617,djodi@ostenco.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H