Mohon tunggu...
Mus Moti
Mus Moti Mohon Tunggu... -

que sera,sera..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kabut, Kupu-Kupu dan Perempuanku

21 Juni 2013   16:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:38 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau, perempuanku

masih seperti yang lalu-lalu

setengah terjaga, kau bersanding kabut

sesaat bermimpi, menepilah ke bumi

sebelum benar-benar usai

pada senandung lonceng pagi

..dan cahaya yang membasuhmu pertama-tama

menguap segera imajiku, tentangmu segala

yang bernyanyi bagai capung, kupu-kupu dan bunga

Aku hendak terjaga kali ini

sekedar meyakinkan lamun rapuh ini

bukan, bukan, ini bukan ilusi!!???

Masih pada pendar dan rona yang tersisa

sesaat menjelma bayang. Membuat segala tersentak

risau yang bergerak-gerak nan merendah pada bumi basah

masih sempat kulihat kupu-kupu terakhir pada langit yang kian ungu

juga senyum, langkah yang anggun, lagu syahdu

saat senja meredup, aku tahu itu kau, perempuanku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun