SKUT merupakan singkatan bagi film terbaru Indonesia Surat Kecil Untuk Tuhan. Film yang baru saja rilis bertepatan dengan lebaran ini memuat judul yang sama persis dengan edisi pertamanya pada 2011 lalu. Walaupun memiliki judul yang sama, namun kisah dalam edisi terbarunya ini berbeda. Pada edisi 2017 ini, Surat Kecil Untuk Tuhan mengambil cerita tentang dua kakak beradik yang harus hidup berdua saja karena kedua orang tuanya yang telah meninggal.Â
Bagi semua orang yang menonton film ini pasti akan berkecamuk hatinya. Bagaimana tidak, dari awal film ini sudah memunculkan betapa menyedihkannya hidup kedua anak kecil ini. Kakak beradik yang bernama Anton (Bima Azriel) dan Angel (Izzati Khanza) harus tinggal bersama paman mereka yang keras dan pemabuk. Perlakuan kasar paman kepada mereka membuat kedua kakak beradik ini tidak sanggup lagi untuk menetap di rumah tersebut. Hingga satu malam, mereka memutuskan untuk kabur dari rumah paman mereka. Keputusan kabur dari rumah paman menjadi awal kehidupan mereka di dunia luar yang bebas namun keras.
Semua komponen dalam film ini terlihat begitu menarik, mulai dari backsound yang mengambil lagu anak - anak namun diaransemen sehingga menambah indahnya lagu hingga akting kedua anak kecil yaitu Bima Azriel dan Izzati Khanza yang pantas diacungi jempol.Â
Kedua artis cilik Bima Azriel dan Izzati Khanza berhasil memerankan tokoh Anton dan Angel. Kemistri mereka berdua terlihat begitu pas dalam film ini. Anton yang merupakan seorang kakak yang penyayang dan perhatian terhadap seluruh kekurangan adiknya diperankan dengan luar biasa oleh Bima Azriel, sedangkan adiknya Angel yang begitu polos dan sayang kepada kakaknya sangat pas diperankan oleh Izzati Khanza.
Perjalanan kedua kakak beradik ini semakin kacau ketika mereka bertemu dengan seorang pria berjenggot tebal dan berambut panjang bernama Rudi (Lukman Sardi). Ketika mereka hidup sebatang kara, mereka terpaksa harus menjadi pengamen dijalanan karena dipaksa oleh om Rudi. Namun yang menjadi masalah adalah ketika mereka pulang mendapat sedikit uang, mereka akan disiksa oleh om Rudi.
Film ini juga mengajarkan nilai kemanusiaan yang sangat apalagi perihal kasus mempekerjakan anak dibawah umur. Om Rudi yang diperankan oleh Lukman Sardi menunjukan contoh orang - orang bengis yang tidak memanusiakan anak - anak. Benar atau tidaknya praktek jahat ini, harus dihindari adanya. Film ini juga menjadi saran bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan anak - anak terlantar agar tidak diperlakukan semena - mena.
Angel yang masih kecil harus menerima kenyataan pahitnya hidup. Mulai dari ditinggal orang tua hingga disiksa oleh om Rudi yang jahat. Hingga pada suatu saat, Angel menuliskan surat untuk Tuhan yang isinya kalau dia tidak mau ditinggal pergi oleh kakaknya yang selalu menjaga dan melindungi dia. Pada saat adegan Angel membacakan surat untuk Tuhan, merupakan salah satu adegan paling mengharukan dari film ini.
Namun, ternyata Tuhan punya jalan lain bagi Angel. Pada suatu hari Angel mengalami kecelakaan parah yang membuat dia harus kritis di Rumah Sakit. Anton sangat sedih dan takut kehilangan adik kesayangannya. Hingga akhirnya ada seorang ibu yang membantu pengobatan Angel. Ketika Angel koma di Rumah sakit, di saat itulah Angel dan Anton terakhir bertemu.
Angel akhirnya Tumbuh dewasa dan hidup bersama keluarga angkatnya di Australia. Namun 15 Tahun telah berlalu tidak sedikitpun rasa sayangnya terhadap Anton berkurang. Walaupun dia sudah bertemu pacar barunya Martin (Joe Taslim), namun dia tetap ingin mencari keberadaan Anton.Â
Rasa penasaran kepada kakaknya membawa dia kembali ke Jakarta, dan membuka kembali kenangan - kenangan pahitnya selama hidup di Jakarta. Namun di manakah Anton? Semuanya akan terjawab jika kalian menonton film ini.
Film Surat Kecil Untuk Tuhan, bukan sekedar film anak - anak jalanan. Namun lebih dari sekedar itu. Mulai dari kasih sayang hingga nilai kemanusiaan, semuanya tersedia dalam film ini. Film ini pantas Go Internasional dan menjadi salah satu referensi film anda pada minggu ini. Satu kalimat terakhir dari saya, Tuhan mempunyai jalan tersendiri bagi kehidupan kita masing - masing, walaupun pahit dalam prosesnya namun akan indah pada akhirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H