Mohon tunggu...
Joel Wakanno
Joel Wakanno Mohon Tunggu... Tentara - beginner

life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Benarkah Orang Maluku Jago Main Bola? Mana Klub Bolanya?"

17 Juni 2016   13:16 Diperbarui: 17 Juni 2016   20:03 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Setelah dicabut dari sanksi FIFA, kini Indonesia mulai kembali membangun persepakbolaannya, Mulai dari kompetisi antar klub Indonesia hingga pemain yang berkompetisi di dalamnya mulai membangun diri kembali. Beberapa tahun lalu, ISL selalu dihuni oleh klub - klub seperti Persipura, Arema, Persija, dan masih banyak lagi. Mereka adalah klub - klub yang bisa dibilang cukup baik dalam pembinaan dan persaingan di kompetisi liga super Indonesia. Akan Tetapi, Apakah ada Klub sepakbola dari Maluku yang ikut berkompetisi di ISL? 

Sejak ISL diterbitkan oleh PSSI pada tahun 2008, telah keluar 4 klub sebagai juara yaitu Persipura, Arema, Sriwijaya, dan terakhir Persib. Seperti biasanya masyarakat Maluku hanya bisa ikut menonton di Televisi bagaimana klub - klub sepakbola dari luar Maluku bertanding. Bahkan Kebanyakan dari Masyarakat Maluku juga mulai bosan menonton ISL dan mulai beralih menonton kompetisi luar negeri yang katanya lebih menarik, apalagi kalau yang bermain Belanda (walau tidak ikut serta di Uero 2016) biasanya kebanyakan masyarakat akan pawai jika Belanda menang. Sebenarnya sungguh miris melihat Maluku yang kaya akan Talenta sepakbola namun tidak memiliki Klub sepakbola yang berkompetisi di Level teratas Liga Indonesia. Tapi tunggu dulu! Katanya kaya akan talenta sepakbola? siapa aja sih?.

Bagaimana kalau saya mulai dahulu dari yang masih muda? Ada yang tahu Alfin Tuasalamony, pemuda berbakat yang sekarang sedang dibekap cedera panjang ini salah satu pemain bertahan terbaik yang dimiliki Indonesia. Pernah membela c.s vice di Belgia dan masuk di Timnas Indonesia U-23 hingga senior.

Setelah Alfin ada nama - nama yang cukup familiar seperti Manahati Lestusen (eks kapten timnas U-23), kemudian winger Timnas Hendra Adi Bayauw, tak lupa punggawa andalan persija Ramdani Lestaluhu, salah satu gelandang bertahan terbaik Indonesia saat ini yaitu Rizky Pellu, Hasyim Kipuw, Abdul Rahman Lestaluhu, Abduh Lestaluhu, Rafid Lestaluhu dan masih banyak lagi. Sebagian besar dari mereka adalah pemain jebolan dari Desa Tulehu atau yang sering disebut kampung sepak bola. Entah kenapa pemerintah Maluku tidak memanfaatkan bakat besar dari anak - anak Tulehu untuk membangun sebuah klub besar atau setidaknya pemerintah mengembangkan lagi klub sepakbola yang sudah ada di sana seperti Tulehu Putera dan Persenala.

Pernahkah kalian menonton film "Cahaya Dari Timur: Beta Maluku", mungkin film ini sudah cukup menggambarkan bakat sepakbola anak - anak Maluku yang pada film tersebut kebanyakan menceritakan bakat anak - anak Tulehu. Seperti biasanya, perkembangan sepakbola di Maluku pada waktu itu masih berawal dari inisiatif perseorangan saja bukan dari dorongan hati pemerintah untuk mengolah bakat yang ada di Tulehu pada waktu itu. Andaikan saja pada waktu itu tidak ada sosok penuh inisiatif seperti Sani Tawainella mungkin saja pemain - pemain berbakat asal Tulehu di belantika sepakbola Indonesia tidak terdengar tajinya. Jelas Maluku sekarang sangat membutuhkan sosok penuh inisiatif untuk membentuk klub sepakbola besar yang bisa berkompetisi dengan baik di Indonesia maupun kancah Internasional.

Sebenarnya bakat sepakbola orang Maluku bukan hanya terdengar di kancah Nasional namun juga di kancah Internasional. Darah - darah Maluku yang menuntut karier di luar tanah airnya  juga sangat membanggakan, seperti contohnya Giovanni Van Bronckhorst (kapten timnas belanda piala dunia 2010). Walaupun orang tuanya sudah meninggalkan Maluku sejak lama namun darah Maluku yang mengalir dalam dirinya memunculkan rasa kecintaan yang sangat dalam kepada Maluku. 

Entah mungkin sepakbola sudah masuk dalam DNA tiap orang Maluku tinggal bagaimana dikembangkan lagi. selain Van Bronckhorst ada juga beberapa darah maluku yang berkarier di Belanda seperti John Heitinga, Nigel de Jong, Mark Van Bommel, Robin Van Persie, Roy Makaay, Simon Tahamata hingga Sonny Silooy.  Jelas ini sudah cukup membuktikan keturunan Maluku memiliki bakat sepakbola yang spesial dan cukup bisa bersaing di kancah internasional.

Sebenarnya ada darah asli Maluku yang besar di Indonesia juga memiliki karier internasional cukup bagus , yaitu Rochy Putiray. Pernah membela kitchee dan south china di Hongkong dan bisa dibilang cukup sukses. Selain itu Maluku juga pernah melahirkan sosok hebat seperti simson rumapasal, Chairil Anwar Ohorella, Ricardo Salampessy dan masih banyak lagi. Entah jika mereka semua disatukan dalam satu klub, mungkin saja klub tersebut bisa menjadi yang terbaik di Nusantara.

Sebenarnya bakat - bakat sepakbola dari Maluku tidak kalah dengan daerah lain seperti Papua dan Jawa. Namun entah kenapa PSSI tidak bisa mengembangkan Maluku untuk mendapatkan pemain - pemain berkualitas, atau mungkin pemerintah Maluku sendiri yang tidak mau bergerak atau berinisiatif untuk membangun sebuah klub sepakbola atau setidaknya sekolah bola yang mumpuni serta bisa membawa kembali nama besar Maluku di kancah persepakbolaan Nasional. Maluku dahulu pernah memiliki klub seperti PSA Ambon yang sempat memiliki nama di persepakbolaan tanah air namun entah kemana nasib tim seperti ini. 

Entah kemana perhatian pemerintah sekarang? mengapa hal - hal yang sebenarnya merupakan daya tarik utama dari daerah ini tidak kunjung dikembangkan?. Coba kita bayangkan bersama jika banyak orang mengarahkan matanya untuk menonton sepakbola di Maluku atau banyak orang berbondong - bondong untuk datang ke Maluku untuk menyaksikan pertandingan dari tim sepakbola Maluku yang hebat dan berkualitas. Serta pikirkan juga bagaimana perasaan hati masyarakat Maluku juga ada klub sepakbolanya yang berjaya di Kompetisi sepakbola tanah air. Bahagia bukan?. 

Semua sekarang tergantung dari pemerintah, PSSI Maluku dan setiap instansi yang terkait untuk lebih memperhatikan sepakbola di Maluku. Saya tetap yakin Maluku akan terus menghasilkan pemain - pemain berkelas untuk kejayaan sepakbola tanah air. Akan tetapi, Apakah hanya cukup menonton mereka bermain untuk daerah lain? Apakah cukup sampai disitu kebanggaan orang Maluku? Kita harus lebih baik dari sekedar penghasil, kita harus menjadi juaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun