Mohon tunggu...
JOE HOO GI
JOE HOO GI Mohon Tunggu... Penulis - We Do What We Want Because We Can

Berminat menekuni sebagai blogger, video creator, web developer, software engineer dan social media manager yang saat ini tinggal di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerusakan Silaturahmi Anak Bangsa Oleh Phobia Corona

3 Februari 2020   07:30 Diperbarui: 4 Maret 2020   17:43 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan ironisnya lagi otoritas Pemerintah Daerah Sumatera Barat justru malah melegalisasikan keinginan sebagian masyarakatnya yang melakukan pengusiran terhadap para wisatawan asal China .

Ternyata sentimen rasis mulai turut terlibat aktif ke dalam sindrom Virus Phobia untuk melakukan penolakan terhadap para wisatawan asal China. Muhammad Taufik, sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang mengungkapkan betapa faktor utama penyebab di balik penolakan warga Sumatra Barat terhadap para wisatawan asal China bukan murni sepenuhnya karena faktor alasan virus Corona an sich.

Melainkan fenomenal virus Corona sudah dikemas dijadikan kedok sebagai senjata pamungkas untuk mewujudkan sentimen anti China yang selama ini sulit untuk diimplementasikan.

Akhirulkalam, apakah demam sindrom Virus Phobia akan bernasib sama seperti demam sindrom PKI Phobia ? Betapa akibat sindrom PKI Phobia selama 50 tahun lebih kita sesama anak bangsa selalu saling curiga mencurigai dan tuduh menuduh sesama anak bangsa sendiri dengan tolok ukur jangan-jangan, siapa tahu dan pokoknya.

Akibat dari PKI Phobia yang sudah kronis ini, sejarah sudah membuktikan betapa yang menjadi korban tiada lain adalah rusaknya tatanan silahturahim sesama anak bangsa sendiri.  Wallahu A'lam Bishawab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun