Mohon tunggu...
Mbah OONE
Mbah OONE Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Wong Biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isih Enak Zamanku To

30 Mei 2017   08:38 Diperbarui: 30 Mei 2017   08:45 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Demi kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa serta keamanan bangsa TNI berhak menghancurkan segala organisasi baik resmi maupun tidak yang jelas-jelas tidak mau mengakui NKRI dan ingin mengganti dengan ideologi lain walau itu baru berupa keinginan, rencana, mufakat, berbicara di umum bahkan dengan sengaja berbicara di forum resmi kelompoknya.

Masyarakat yang di butuhkan ternyata bukan informasi yang bebas, kemudahan, makanan serba ada, bisa meraih kesehatan maksimal tetapi yang terutama di butuhkan adalah ketenangan hati dan pikiran, sehingga masyarakat awam akan mendapatkan kedamaian hidup yang sejati dimanapun masyarakat berada. Masyarakat Awan tidak suka banyak orang berbicara di media tidak karuan tetapi masyarakat awam hanya menginginkan antara pemerintah dan wakilnya satu pandangan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dan orang yang jelas-jelas berpikir harus disikat habis seperti DI/TII atau PKI dan itu harus.

Masyarakat awam hanya menginginkan yang berbicara di media adalah orang-orang yang bisa menjadi teladan positif di masyarakat luas baik itu pemuka agama seperti ulama NU dan Muhammadiyah yang bisa menyejukkan semua masyarakat Indonesia, jika anggota dewan jangan sampau duo serigala itu tapi benar-benar orang yang mempunyai tata krama yang bisa menyejukkan semua lapisan atau kelompok dan golongan. 

Semoga dongeng dari masyarakat awam iki, iso di baca dan dipahami oleh orang yang berkepentingan menata pemerintahan yang sah ini, karena kalau tidak segera dilakukan negara ini bisa jadi tinggal kenangan saja. Semua masyarakat terutama anak-anak muda yang baru getol tampil di media sosial dan media masyarakat harus mulai menurunkan tensi golongan dan kelompoknya demi berpikir untuk negaranya sendiri.

Menurut MBAH OONE kita semua harus paham, saat ini ada 3 kelompok yang berseteru di media sosial khususnya di Indonesia :

1. Kelompok Pak Dhe Kerempeng yang banyak di isi kaum bumi bulat

2. Kelompok Mbah Teges katanya yang diisi sebagian kaum datar dan sedikit kaum bumi bulat

3. Kelompok Pokoke (sakarepe dewek)

Mbah Oone beri wasiat nih ya, kalau kalian semua terus seperti ini dan ada pihak asing yang berhasil mempengaruhi salah satu pihak yang tak terkendali maka Jawa, Sumatra dan Sebagian Sulawesi akan menjadi ajang peperangan seperti di Suriah, Afganistan, Irak dll. Kok bisa ? pikir sendiri dan pahami secara mendalam dengan hati yang tenang dan tentram karena semua itu serba mungkin.

Jika memang terjadi maka kelompok diatas akan pecah lagi yaitu sebagian kelompoknya Pak Dhe Teges akan membelot ke kelompok 3 dan sebagian pasti menuju kelompok 2 dan akan terjadi perselisihan maha dahsyat. Karena orang-orang kaum bumi bulat di kelompok Pak Dhe teges (jarene) masih pada ingin berkuasa tapi hanya mau ambil keuntungan bisnis doang, jadi rakyat awam hanya menonton aja tak bakal mendapat apa-apa dari kelompok 3 ini, tapi ternyata masih banyak masyarakat awam yang mengidolakan, karena masyarakat awam berpikir Pak Dhe Teges mungkin sama dengan zaman sebelum reformasi, karena mereka semua lupa ketika Pak Dhe Teges di suruh pergi Mbahe.

Semoga dongengnya Mbah Oone dadi pertimbangan semua anak muda yang masih selalu ingin menang sendiri tanpa berpikir untuk mengalah demi baiknya bangsa ini kedepan yang lebih baik lagi...........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun