Mohon tunggu...
Mbah OONE
Mbah OONE Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Wong Biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nggak Usah Sok! Suara Anda Cuma 0.05 % Nasional

16 Mei 2014   15:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:28 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam Kompasianer di mana saja berada dan salam untuk Indonesia semakin baik, penulis berpikir, ini benar-benar sudah gila dan nggak masuk akal serta mulai sebal melihat ulah pendukung capres di dunia maya yang sudah mengarah ke pemikiran yang gelap mata dan tak pakai rasio untuk memberi pencerahan pada pengguna dunia maya tentang sosok capres yang memimpin Indonesia kedepan.

Kebanyakan para pendukung fanatic capres tidak berdebat tentang kualitas masing-masing capres tetapi malah lebih mengkampanyekan sesuatu yang SARA, HAM. Padahal ini tidak ada hubungannya dengan para pendukung itu sendiri, yang berhak untuk menentukan apakah seorang capres sesuai syarat atau tidak ya pasti KPU.

Aneh sekali seorang capres di sudutkan karena hanya masalah etnis atau kesukuan bahkan agama yang pada hakekatnya nol besar dan juga capres di sudutkan masalah HAM, yang menentukan seseorang melanggar HAM atau tidak adalah Komnas HAM dan Kejaksaan Agung, kalau seorang capres sudah jelas melanggar HAM pasti sudah di panggil Komnas HAM dan juga Kejaksaan Agung.

Yang lebih membuat penulis tak habis pikir adalah kata-kata komentar yang dibuat para pendukung fanatic capres sepertinya sudah pasti mewakili sebagian besar masyarakat Indonesia. Perlu kita pahami semua bahwa pengguna dunia maya Indonesia saat ini kira-kira 4 juta pengguna dan pemilih saat ini kira-kira 70 – 80 juta pemilih dan kalau di prosentasi, kita semua hanya 0.05 % suara nasional.

Sungguh memalukan dan tak rasional jika kita para pengguna dunia maya berpikir bahwa apa yang kita tuliskan dan komentarkan seolah-olah kita semua sudah mewakili suara rakyat Indonesia. Penulis secara rasional dan ilmu sangat mempercayai survey LSI atau SMRC, penulis tak akan melihat organisasi ini punya kepentingan apapun tetapi penulis menambah margin error menjadi lebih besar misalkan 5.0. SMRC sudah mengeluarkan hasil survey bulan april 2014 dan kita sudah tahu siapa yang lebih unggul.

Dan perlu di ketahui kita semua bahwa survey SMRC melihat sesuatu yang unik yaitu ketika responden di tambah, hasil yang di dapatkan adalah jarak prosentasi antar kandidat semakin besar. Ingat bahwa Pilpres sekarang secara langsung dan sekarang bukan lagi melihat berapa besar koalisi partai tetapi masyarakat lebih melihat sosok capres yang sangat bisa di terima oleh seluruh lapisan masyarakat, terlebih masyarakat kaum marginal (miskin) karena memang hampir 70% masyarakat Indonesia masih miskin.

Maka kalau kita memakai pemikiran yang rasional dan tidak fanatic apalagi sampai gelap mata, pada intinya di dalam hati kecil kita sudah tahu, siapa presiden kita yang ke 7. Dan sia-sia sekali dan nggak ada baiknya sedikitpun bagi kita kalau kita-kita ini yang cuma 0.05 % suara nasional untuk pilpres berkoar-koar yang tak karuan dan sok lagi.

Memang kita-kita ini adalah pemilih yang realities dan setiap saat bisa berubah haluan, tapi ingat suara kita hanya 0.05 % nasional jadi sedikit sekali pengaruhnya untuk kemenangan seorang capres.

Tulisan dan komentar kita memang selalu di cermati oleh para pengambil kebijakan pejabat atau elite partai karena lebih realistis di banding masyarakat yang lain, tapi ketika sudah banyak orang didunia maya yang berpikir tidak rasional dan hanya mengandalkan fanatisme yang berlebihan sehingga gelap mata maka tidak ada bedanya kita dengan koruptor-koruptor yang hanya bisa sebagai penghancur negeri sendiri.

Mari kita rame-rame menulis yang baik untuk member masukkan pada capres kita masing-masing, sehingga kita semua juga nantinya bisa merasakan pembangunan selama 5 tahun kedepan. Untuk itu mari kita dukung capres yang lebih mengedepankan pembangunan pro rakyat apalagi rakyat kecil, sehingga Indonesia kedepan lebih beradab sehingga apa yang dicita-citakan oleh para pejuang bangsa ini bisa tercapai yaitu adil, makmur dan sentosa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun