Berpikir kritis adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran yang kita terima. Respon tersebut melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis, objektif dan open minded.
Nah sobat kompasianers, lalu apa saja tips untuk berfikir kritis, yuk kita simak dan terapkan.. Selamat membaca
1. Jangan pernah malu untuk bertanya
Untuk bisa berfikir kritis, kita jangan malu untuk bertanya, karena apa? Untuk mendapatkan suatu informasi, kita harus rajin untuk bertanya. Sering sekali kita dalam kehidupan sehari-hari mendengar sebuah peribahasa seperti "Malu bertanya, sesat di jalan". Peribahasa ini mempunyai arti yang sangat dalam yaitu janganlah kita malu-malu menanyakan sesuatu kepada orang yang bijaksana. "If you don't know, ask someone you know". "Jika kamu tidak tahu, maka bertanyalah".
Di sini kita diajarkan bahwa tidak ada salahnya kalau kita berani mencoba untuk bertanya kepada orang yang lebih ahli terhadap sesuatu yang kita tidak ketahui. Tidak hanya memperoleh informasi, kita juga dapat menambah wawasan setelah bertanya. Keuntungan yang dapat kita peroleh dari bertanya jauh lebih besar dibandingkan hanya bersikap apatis atau diam saja.
2. Bergabunglah dengan komunitas yang diisi dengan kegiatan diskusi
Ini penting banget guys, dengan kita bergabung bersama komunitas atau organisasi yang sering diisi dengan diskusi kita bisa mengasah pola pikir kita, cara kita berargumen dan pastinya menambah ilmu, wawasan dan relasi.
Banyak sekali potensi yang dapat kita gali khususnya bagi kaum terpelajar, sebut saja Mahasiswa. Mahasiswa harus bisa mengubah pola pikir yang masih putih abu-abu dan juga harus aktif. Proses belajar di dalam kelas yang selalu menerima teori, mereka juga perlu untuk mempertajam pemikiran. Hal tersebut dapat mereka capai dengan salah satu interaksi yaitu dengan diskusi.
Dengan forum diskusi dapat melahirkan banyak ide-ide besar. Bagi mahasiswa yang haus akan dunia intelektual, dunia kampus terasa hambar jika mereka tidak melakukan transaksi buah pemikiran. Oleh karenanya, bertukar pikiran dan gagasan untuk mahasiswa sangat penting dilakukan.
Bagi mahasiswa yang senang berdiskusi, tempat tidak menjadi persoalan, di sudut kelas, warung kopi, kantin atau bahkan di bawah tangga pun jadi. Yang terpenting kebiasaan diskusi tetap dilakukan.
3. Jangan menelan informasi mentah-mentah, cari sumber terpercaya.
Di era digital sekarang ini kita dituntut untuk cerdas baik pada saat bermedia ataupun di kehidupan sosial masyarakat, seringkali kita mudah percaya akan suatu informasi yang belum tentu kebenarannya, belum jelas sumbernya dari mana, nah kita diharuskan untuk bisa berfikir kritis dengan cara mencari sumber informasi yang terpercaya, mengevaluasi, observasi suatu informasi yang datang kepada kita, supaya tidak termakan hoax yang bisa merugikan diri sendiri dan meresahkan masyarakat.
Diperlukannya literasi media dan tentu tidak bisa berjalan dengan baik tanpa peran serta masyarakat. Peran itu dapat berupa individu, komunitas, kelompok, dan budaya lokal setempat. Peran individu lebih di fokuskan pada bimbingan orang tua sebagai kepala keluarga atas konsumsi media di lingkungannya. Demikian juga pengawasan di komunitas, kelompok masyarakat tertentu yang peduli terhadap perkembangan konvergensi media, serta pemberdayaan kearifan lokal yang berkembang di komunitas masyarakat.
Semoga Bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H