Mohon tunggu...
Jo Amatir. Greenwood
Jo Amatir. Greenwood Mohon Tunggu... wiraswasta -

cuap cuap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anugrah Cinta

24 Juni 2011   03:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:13 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jantungku berdebar tak menentu.
Keringat dingin membaur bersama bayang gundah.
Mata itu bercahaya sinar surga.
Memancarkan kelembutan hati Sang Pencipta.

Aku jatuh.
Tapi aku mengucap syukur.

Detik bertarung dengan rasa.
Kuikat kuat diatas langit lapis tujuh.
Kini kurasakan derap hari di setiap pori kulitmu.
Inikah yang namanya keajaiban cinta.

Matamu menyinari beku kalbu.
Tirai perlahan membuka titik nikmat.

Kupasrahkan semua untukmu.
Ku bagai serdadu pemburu kemerdekaan.
Bertarung, berjuang segenap jiwa raga.

Benderaku kutancapkan tepat ditanah suburmu.
Kita menyatu.

Pelan berjalan.
Aku suka senyum malu itu.
Aku suka bibir tebalmu. Kau kue lapisku.
Aku suka tangan gelapmu. Kau mutiaraku.
Aku suka rambut pirangmu. Kau madonaku
Aku suka enam jari kakimu. Itu abstrak.
Aku suka tanda lahir di pantatmu. Itu Peta harta karunku.
Aku suka kecil payudaramu. Itu Anugerah indah seorang Ibu
Maaf tak pernah terucap darimu.
cinta bukan permohanan. Itu ajarmu.

Kau tinggalkan cinta dihatiku.
Kau ajarkan aku bercumbu.
Kau ajarkan aku nikmat fana.

Lalu kau biarkan aku sendiri.
Kadang untuk menjadi dewasa orang harus merasa sakit.

Kini kau telah menjadi nyonya tuk seorang tuan.
Dan dalam darahku kini hanya ada mimpi menjadi tuan.
Aku tetap ada. Dan tak lagi percaya takdir dan di takdirikan. Keajaiban pun musnah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun