Mohon tunggu...
M. Joanda Darmawan
M. Joanda Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM: 200102084

T. Mesin A2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ideologi Bangsa Indonesia (Pancasila)

19 April 2021   11:35 Diperbarui: 19 April 2021   11:56 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

17 agustus 1945 tepat setelah jepang menyerah kepada pihak sekutu, indonesia memilih merdeka sejak saat itu juga dengan memproklamasikan kemerdekaannya yang dipimpin oleh ir. soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia. saat itu indonesia terus menjalankan pemerintahannya yang baru saja akan dimulai. Dalam hal ini bangsa indonesia melakukan beberapa penyesuaian dan kesepakatan dari hasil musyawarah mufakat yang dilancarkan pemerintahan indonesia lalu satu per satu mulai mencetuskan asas berbangsa dan bernegara berdasarkan kesepakatan bersama dari wakil-wakil bangsa. 

Demi menciptakan kerukunan, kemakmuran, dan ketentraman untuk bangsa indonesia maka ditetapkanlah bangsa indonesia harus memiliki dasar yang terangkum dalam suatu dasar negara. pada sidang BPUPKI tgl 29 mei s.d 1 juni 1945,tentang  rancangan dasar negara mendapat banyak pemasukan bait per bait poin per poin yang dikemukakan oleh beberapa wakil bangsa diantaranya Mr. Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno. Dalam sidang tersebut menurut catatan-catatan diperoleh rumusan akhir yakni pancasila yang ditetapkan pada tgl 18 agustus 1945 dan menjadi hari lahirnya bagsa indonesia. 

Pancasila adalah ideologi negara yang tetap memiliki peran penting sebagai norma-norma berbangsa dan bernegara yang menjadikannya dasar negara republik indonesia. peran pancasila di dalam berbangsa dan bernegara adalah sebagai pilar atau tonggak dari pada perwujudan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, dan sejak berdirinya  pancasila tak dapat lagi di rubah oleh siapapun yg dimana ini menjadikan pancasila sebagai dasar negara yang mutlak adanya dan tak dapat di ganggu gugat, terlebih pancasila telah mencapai titik akhir yang menjanikan sampai saat ini. Karena pancasila sendiri diambil dari pandangan hidup bangsa indonesia dan telah terkristalisasi dari kehidupan nyata masyarakat indonesia. pancasila membawa nilai-nilai sakral yang harus diharga bangsa, terlebih jika bangsa tersebut adalah seorang penghianat maka pancasila hanyalah sekedar momokan semata seakan tak memiliki harga bahkan nilai pada bangsa tersebut, hal ini lah yang dapat memecah belah bangsa indonesia dalam artian tertinggal dari segi pengetahuan dan keyakinan terhadap bangsa yang dimana fungsi pancasila, tujuan dibentuknya ideologi negara adalah sebagai pemersatu bangsa dalam satu keterikatan bangsa dan negara dan sebagai simbol kesetaraan bangsa.

dalam kurun waktu setengah abad, indonesia terus mempertahankan nilai-nilai dan norma-norma pada pancasila serta mewujudkannya ke kehidupan berbangsa dan bernegara, namun masih ada beberapa sila yang belum dipenuhi oleh bangsa indonesia yakni, kemanusiaan yang adil dan beradap. terlebih saat ini kita berada pada era digital dimana segalanya dapat diakses dengan mudah dan bahkan tanpa pengawasan dari pihak pertanggungjawaban, penebaran hoax dan bahkan penganiayaan terhadap orang tua merupakan suatu kekejian yang kerap sekali muncul di media masa, dan bahkan hanya satu kesalah pahaman saja dapat menimbulkan keributan. cerminan ini lah yang melanggar norma dalam pancasila yg terdapat pada sila kedua yakni "kemanusiaan yang adil dan beraadab", dimana bangsa kita terus mencari keadilan dengan cara yang setimpang-timpangnya sampai akhirnya menimbulka kericuhan masal, dimanakah adab itu dan dimanakah rasa kemanusiaan itu.

dengan menjadikan pacasila sebagai dasar dari pada kehidupan yakin lah bahwa segalanya akan selaras berjalan dengan aman, tentram, dan  bersahaja.

==================

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun