Mohon tunggu...
Joe Patrick Rafael
Joe Patrick Rafael Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Tdk ada bio

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Pengaruh Agama Hindu-Buddha di Indonesia

22 Maret 2023   17:06 Diperbarui: 22 Maret 2023   17:08 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Tentu saja anda mengetahui agama Hindu dan Buddha di Indonesia karena kedua agama tersebut adalah agama-agama yang datang pertama di Indonesia yang telah membentuk sejarah dari negara kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas perkembangan dan pengaruh masuknya Hindu dan Buddha di Indonesia dan Kehidupan Sosialnya. Karena itu mari kita mulai pembahasannya!

Asal-Usul Agama Hindu-Buddha Di Indonesia
Pertama, sebelum kita membahas pengaruh masuknya kedua agama tersebut. Bagaimana Agama Hindu-Buddha masuk ke dalam Indonesia? Selama sejarah di Indonesia terdapat lima teori yang mendeskripsikan asal-usul agama Hindu ke dalam Indonesia. Yaitu Teori Brahmana, Teori Ksatria, Teori Waisyan, Teori Arus Balik, dan Teori Sudra. Mari bacakanlah penjelasan-penjelasan tentang masing-masing teori di bawah ini:


1. Teori Brahmana

Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Ia mengemukakan bahwa para kaum brahmana diundang datang ke Nusantara karena ketertarikan raja-raja yang berkuasa dengan ajaran agama Hindu dan Buddha. Sehingga raja-raja tersebut mendatangkan para kaum brahmana untuk mengajarkan agama Hindu-Budha tersebut untuk raja dan rakyatnya di Nusantara.

2. Teori Waisya
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom alias Nicolaas Johannes Krom, dikemukakan bahwa perdagangan pada zaman dahulu menggunakan jalur laut dan bergantung pada angin. Ketika para pedagang ini menetap di Nusantara, mereka berinteraksi sekaligus memperkenalkan agama dan kepercayaannya kepada masyarakat.

3. Teori Ksatria

Teori ini dikemukakan oleh tiga sejarawan dari Belanda yaitu C.C. Berg, Mookerij, dan J.C. Moens. Teori ini menyebutkan bahwa ksatria-ksatria dari peperangan India telah membentuk Koloni di Nusantara sehingga juga menyebarkan kepercayaan mereka.

4. Teori Arus Balik
Teori ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch. Teori ini melibatkan tentang perkembangan pesat Hindu-Buddha yang menarik perhatian Nusantara sehingga sebagian berguru ke India dan kembali ke Nusantara dengan ajaran-ajaran Hindu-Buddha yang baru.

Dari sini, banyak faktor-faktor yang menyebabkan pengaruh agama Hindu-Buddha untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia atau dikenal sebagai Nusantara. Setelah mengetahui cara dan teori-teori asal-usulnya Hindu-Buddha di Indonesia. Bagaimanakah Agama Hindu-Buddha berkembang di Indonesia? Setelah masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia, agama tersebut berkembang sehingga mempengaruhi gaya hidup sebagian besar manusia-manusia pada zaman Indonesia masih disebut sebagai Nusantara.

Perkembangan Agama Hindu

Ribuan tahun sebelum Masehi di India, kebudayaan besar berkembang di lembah sungai Indus. Dua pusat kebudayaan kawasan itu merupakan penemuan dua kota  kuno, yaitu Mohenjodaro dan Harappa. 

Kedua pusat kebudayaan tersebut dikembangkan oleh orang Dravida. Bangsa Arya dari Asia Tengah tiba di Lembah Sungai Indus sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Arya datang ke India, membawa pengaruh pada tulisan, bahasa, teknologi, dan kepercayaan juga. Keyakinan ras Arya  adalah Weda (Veda), yang setelah tiba di India pada tahun melahirkan agama Hindu. 

Asal-usul agama Hindu adalah bentuk  percampuran kepercayaan  Arya dan Dravida. Agama Hindu bersifat politeistis, artinya percaya kepada banyak dewa. Tiga dewa utama dalam masyarakat Hindu adalah Dewa Brahmana (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung) dan Dewa Siwa (dewa pemusnah). Ketiga dewa tersebut dikenal sebagai Trimurti. Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Veda ini terdiri dari empat bagian yaitu; 

 1. Reg-Veda berisi pujian kepada para dewa; 

 2. Sama-Veda, berisi himne suci; 

 3. Yazur-Veda berisi mantra; dan 

 4. Atharwa-Veda, berisi doa-doa untuk kesembuhan. 

Selain Weda, ada juga  Brahmana dan Upanishad.  Masyarakat Hindu terbagi menjadi empat kelompok yang disebut kasta.  kasta adalah kasta Brahmana, kasta Ksatria, kasta Vaisya dan kasta Sudra. Selain itu, ada kelompok orang yang tidak termasuk  kasta, yaitu mereka yang termasuk dalam kelompok orang yang tidak tersentuh. Kasta brahmana adalah kasta tertinggi.  

Brahmana bertanggung jawab untuk melaksanakan upacara keagamaan. Ksatria Kasta  adalah kasta yang berperan menjalankan pemerintahan. Raja, bangsawan, dan tentara termasuk dalam kelompok kasta Kstaria ini. Kasta Vaisya adalah kasta masyarakat umum yaitu petani dan pedagang. Adapun kasta Sudra merupakan kasta yang terdiri dari sahaya budak atau  budak. Sedangkan kelompok Paria merupakan kelompok yang tidak diterima  dalam kasta masyarakat Hindu. 

Karena kasta tersebut, kerajaan-kerajaan telah terbentuk pada Nusantara dan prasasti-prasasti. Seperti Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur yang telah berdiri pertama di Indonesia pada tahun 400 SM. Kerajaan Tarumanegara pada Sungai Citarum di Jawa Barat dengan Prasasti Cirauteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Tugu, Prasati Pasir Awi, dll. Dengan itu bagaimana kerajaan-kerajaan ini dapat berkembang dan mempengaruhi pada kehidupan sosial saat ini?

Perkembangan Agama Buddha Di Indonesia
Agama Buddha sendiri datang ke Indonesia pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Proses penyebaran agama Buddha di Indonesia dimulai dengan perdagangan maritim. Hal ini terlihat dalam catatan seorang sarjana Cina bernama Yiqing selama perjalanannya di India dan Nusantara. Namun, sejak jatuhnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, nilai agama Buddha mulai memudar. 

Setelah mimpi yang aneh, raja bertanya kepada 44 brahmana terkenal di negaranya tentang arti mimpi tersebut. Para brahmana menyimpulkan bahwa raja akan segera memiliki anak. Peristiwa aneh kemudian terjadi selama proses kehamilan, meski hamil lebih dari sembilan bulan, anak itu tidak kunjung lahir.

Anak itu belum lahir sampai bulan ke-10 kehamilan. Tujuh hari kemudian, ibu Siddhartha Gautama meninggal. Siddhartha kemudian merawat dan membesarkan bibinya. Terlepas dari asuhan bibinya, Sidharta menunjukkan kecerdasan rata-rata. Bahkan, dia bisa menulis sebelum guru mengajarinya.

Menurut kisah hidupnya, Siddhartha Gautama awalnya beragama Hindu yang mengikuti orang tuanya. Untuk mencegah pengaruh kehidupan masyarakat yang dapat melemahkan imannya, ia tidak diperbolehkan melihat dunia di luar istana. Siddhartha menerima pendidikan yang sangat terisolasi dari luar. Keluarganya menawarinya kehidupan mewah untuk menyenangkannya dan mencegahnya melihat dunia luar. Namun seperti orang pada umumnya, Siddhartha merasa bosan dan tidak puas dengan kehidupannya yang monoton.

Pangeran muda itu menikah dengan seorang wanita bernama Gopa. Dari hasil pernikahan tersebut, ia memiliki seorang putra yang ia beri nama Rahula. Rahula berarti rantai, pemberian ini mencerminkan kehidupannya yang dirantai seperti di penjara istana.

Ketika Siddhartha berusia 29 tahun, dia beberapa kali berhasil meninggalkan istana dan melihat kehidupan di luar istana. Di luar istana, ia memiliki 4 pengalaman yang semakin memicu keinginannya untuk meninggalkan istana:

Dia melihat seorang lelaki tua yang lemah dan melihat bagaimana usia tua menghancurkan ingatan, kecantikan, dan keberanian. Dia tidak pernah bertemu dengan orang tuanya.Dia melihat orang lumpuh tersiksa oleh rasa sakit, dia terkejut melihat penderitaan seperti itu. Dia tidak pernah mengalami penderitaan seperti itu. Dia melihat orang menangis di pemakaman dan pemakaman. Perasaan mereka sangat terganggu oleh suasana penderitaan akibat kematian. Dia belum pernah melihat kematian sebelumnya. Dia melihat seorang suci pengembara, puas dan bahagia, dengan semangkuk mimpi di tangannya. Tiba-tiba dia menyadari bahwa semua kesenangan dalam hidup tidak ada artinya.

Empat pengalaman Siddhartha memperkuat keinginannya untuk mencari pengetahuan tentang kebenaran. Akhirnya, pada tengah malam, dia meninggalkan istana bersama istrinya Gopa dan putranya Rahula.

Dalam pencariannya akan kebenaran, Siddhartha menerima banyak pendeta Hindu yang telah dipenjara di hutan selama bertahun-tahun. Pertama dia berlatih meditasi, kemudian dia hidup dalam kemiskinan ekstrim dengan kelima temannya. Namun, semua pelajaran yang mereka berikan tidak bisa memuaskannya. Siddhartha kemudian pergi ke tempat yang kemudian dikenal sebagai Bodhgaya. Di sana dia bermeditasi selama beberapa tahun untuk mencari inspirasi sejati yang dapat memberinya arahan dalam hidup. Saat dia duduk sendirian di bawah pohon Bodhi untuk bermeditasi, apa yang dia tunggu-tunggu terjadi. Dia mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran sejati.

Dengan itu, ajaran Buddha terserbar luas, sehingga masuk ke kalangan Indonesia sejak awal-awal masehi pada masa Sriwijaya dan Majapahit.

Pengaruh Agama Hindu-Buddha

Selama ini, keagamaan Hindu telah menjadi budaya terdalam Indonesia dan keagamaan Buddha masih menyebar dengan baik. Serta agama Hindu-Buddha mengubah dan menulis sejarah Indonesia pada dahulu kala pada zaman dimana Indonesia adalah Nusantara. Sebelum Hindu-Buddha datang, Indonesia masih memuja roh nenek moyang (Animisme) sehingga kebanyakan dari populasi tidak beragama. 

Masuknya Hindu-Buddha tidak sekaligus memperluaskan ajaran mereka sendiri melainkan memperkenalkan Indonesia terhadap Sistem Agama sehingga terbentuknya pun Sila Pertama dari Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa" sehingga Indonesia menjadi negara yang beragam agama dan budaya. Agama Hindu-Buddha masuk dalam sejarah hingga kini, bahkan mempengaruhi diri saya sendiri dengan mempelajari sikap toleransi antar agama. 

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari perkembangan dan pengaruh dari Hindu-Buddha adalah bahwa ada usaha dan awal dari semua hal tersebut. Terdapat 4 teori asal-usul datangnya Hindu-Buddha di Indonesia dan 4 kasta yang terdapat pada agama Hindu yang termasuk kasta paling tinggi ke rendah yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Serta sejarah datangnya agama Hindu dari cerita bahwa sebuah pangeran dari kerajaan akan menjadi buddha dan mengajarkan agama tersebut pada kalangan-kalangan yang lain. 

Hal ini mengajarkan bahwa agama sebenarnya memiliki manfaat yaitu untuk memperluaskan ajaran dengan moralitas yang tinggi dan kepercayaan pada setiap manusia di dunia. Agama adalah hal yang tidak diremehkan dan hal yang membuat dunia masih percaya bahwa adanya Tuhan di atas kita. Agama Hindu-Buddha juga telah membentuk sejarah kita dari awal sehingga membentuk kehidupan sosial kita sehingga sekarang. Hindu-Buddha tidak hanya memperkenalkan kita terhadap ajaran mereka tetapi juga yang pertama kali mengenalkan sistem keagamaan di Indonesia.

Refleksi dan Komitmen
Setelah saya mereflek pada semua informasi dari atas, saya juga dapat mengetahui. Jika kita tidak diperkenalkan dengan agama Hindu-Buddha bahwa Indonesia akan kesulitan dalam mengenali sistem agama dan akan kesusahan dalam mengenal agama lain ataupun memliki budaya yang berbeda dari sekarang. Saya bersyukur bahwa Tuhan dapat mengatur takdir kita melalui aliran dan rute-rute yang berbeda sehingga dapat memebentuk Indonesia dengan baik. 

Komitmen saya setelah mendengarkan informasi ini adalah untuk mempelajari sejarah Indonesia lebih dalam dan menghayati Firman Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, karena dia yang membentuk dunia yang kita tinggal pada. Dan oleh karena itu kita berterima kasih kepada Tuhan untuk membentuk dunia ini dan memberkati kita dengan Tanah Air yang teranugerahkan oleh Dia.

Daftar Pustaka

Edutech, K. (2020, October 13). Teori Masuknya Pengaruh Hindu Budha di Indonesia. Teori Masuknya Hindu-Buddha dan pengaruhnya di Indonesia. Diakses pada tanggal March 15, 2023, dari https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/teori-masuknya-pengaruh-hindu-budha-di-indonesia-7881/

Lampung, U. I. A. N. (2023, January 4). Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Hindu dan Buddha | Universitas Islam An Nur Lampung. IAI An Nur Lampung. Diakses pada tanggal March 15, 2023, dari https://an-nur.ac.id/kehidupan-masyarakat-indonesia-pada-masa-hindu-dan-buddha/

Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia. (2012). DIKTAT KULIAH. Diakses pada tanggal February 12, 2023, dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319840/pendidikan/sejarah-indonesia-hindu-budha.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun