Mohon tunggu...
Jody Pratama
Jody Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi berolahraga dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Empiris dalam Pembangunan

8 November 2022   08:19 Diperbarui: 8 November 2022   09:00 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah empiris dalam pembangunan dinegara berkembang Pembangunan ekonomi merupakan akibat dari adanya berbagai persoalan dan keinginan kuat dari negara-negara berkembang untuk memajukan perekonomiannya ke tingkat negara maju. Karena negara berkembang memiliki populasi yang kecil dan belum sejahtera secara merata. Karena mereka berbagi rasa kemanusiaan dengan negara berkembang, negara maju sudah mulai memperhatikan masalah yang dihadapi bangsa tersebut. Bagaimana menentukan tujuan pembangunan, menurut Umer Chapra? Selain itu, proses ini akan berdampak secara signifikan pada perilaku dan sikap ekonomi untuk menentukan keberhasilan pembangunan. Lihat peran lain di mana hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap konsep, rencana, dan strategi pembangunan yang diterapkan. Tujuan ekonomi Islam secara keseluruhan, selain kontribusinya terhadap kebijakan dan kemajuan ilmiah. Di bidang-bidang yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan, ekonomi Islam juga berfungsi sebagai pedoman untuk membuat keputusan ekonomi. Lebih jauh lagi, ekonomii pembangunan Islam menggunakan pandangan dunia Islam. , sementara itu ekonomi konvensional berpedoman pada pandangan dunia sekuler yang anti nilai, khususnya nilai-nilai agama. Inilah perbedaan antara ekonomi pembangunan Islam dan ekonomi pembangunan itu sendiri. Pendekatan Empiris Atas Masalah Dapat dikatakan bahwa semua perubahan yang dilakukan sampai saat ini semuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu hidup secara keseluruhan. Jelas bahwa telah terjadi peralihann dari feodalisme ke masyarakat kapitalis dengan usaha bebas, dan dari sini ke tatanan campuran, jika kami mengikuti perkembangan dari lima puluuh hingga seratus tahun terakhir. Beberapa ekonomi sosialis berdiri secara bersamaan. Jenis ekonomi ini, juga dikenal sebagai jenis yang dijalankan oleh negara-negara yang diperintah oleh partai-partai komunis, masih dalam proses berkembang; akan tetapi dalam hubungan ini Menarik untuk dicatat bahwa tidak semua perkembangan yang sedang berlangsung ini disertai dengan adopsi ide-ide sosialis. Konsekuensi negatif dari pertumbuhan penduduk yang pesat Penelitian empiris terbaru menunjukkan adanya tujuh kategori berbeda dari potensi efek negatif pertumbuhan jumlah penduduk terhadap pembangunan ekonomi. Dampak pertumbuhan jumlah penduduk terhadap ekspansi ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, kesehatan, ketersediaan pangan, lingkungan, dan migrasi internasional semuanya termasuk dalam kategori ini. Ada banyak bukti yang cukup untuk merekomendasikan bahwa ekspansi cepat dalam populasi cenderung memperlambat kecepatan pembangunan keuangan di sebagian besar negara berkembang. Terutama berlaku untuk negara dengan standar hidup yang buruk, ketergantungan pada pertanian, dan jumlah lahan dan sumber daya alam. Masalah empiris dalam pembangunan di Negara berkembang Globalisasi: Masalah globalisasi menuntut negara berkembang untuk bekerja ekstra keras untuk mengejar ketertinggalan dari negara maju dalam hal pendapatan negara, sistem politik, dan komunitas sosial. Kemiskinan: Hambatan paling nyata bagi upaya Negara Berkembang (NSB) untuk memenuhi tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi adalah prevalensi tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan yang tinggi. solusi yang efektif sangat penting. industrialisasi, pertanian, dan informalisasi ekonomi NSB telah mengembangkan strategi ekonominya sendiri untuk mengejar ketertinggalan, dan salah satu komponennya adalah menjalankan proses industrialisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih besar lagi. Korupsi, kebocoran, dan inefisiensi adalah masalah sosial dan politik yang dihadapi negara berkembang, khususnya masalah korupsi, yang telah menyebar ke pemerintah negara berkembang, parlemen, sistem peradilan, dan masyarakat umum. Utang luar negeri: Masalah yang harus dihadapi negara berkembang adalah ketergantungan mereka pada dana dari negara maju, yang mereka peroleh dari meminjam uang dari negara lain; Akibatnya, banyak NSB menghadapi risiko memasuki "jebakan utang". Isu-isu lingkungan (ekologi), seperti pencemaran lingkungan global dan lain-lain, merupakan isu baru yang dibawa oleh industrialisasi tanpa ada tanggung jawab pelaku industri. Birokrasi yang tidak tepat, korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah masalah lain yang harus ditangani negara-negara berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun