Berapa sih modal untuk nyapres ?" Pertanyaan itu pasti muncul dari benak kita, mengingat pesta demokrasi itu memang mahal. Kalau melihat kasus LN kemarin yang mengaku harus mengeluarkan uang muka 40 miliar rupiah hanya untuk uang muka sebagai Cagub saja, dan siap dengan dana sampai 300 miliar rupiah, maka kita bisa menghitung bahwa modal untuk Capres bisa mencapai triliunan rupiah. Seorang pengamat politik dari Universitas terkenal yang disertasinya menggarap soal dana kampanye Capres tahun 2009, mengeluarkan hitung2an sederhana untuk Pilpres 2014 kemarin.Â
"Untuk menggoda 70 juta pemilih, harus keluarkan modal minimal 100 ribu rupiah. Kalau ditotalkan nilainya 7 triliun rupiah.." Dan dana kampanye itu bisa berbentuk macam2, mulai dari spanduk sampai beras untuk dibagikan. Sangat mahal karena wilayah Indonesia ini sangat luas. "Itu baru pilpres saja.." Katanya. "Kalau ditambah pemilihan legislatif, dana yang berputar bisa mencapai 160 triliun rupiah.." Besar kan ? Darimana dapat uang sebanyak itu ? Dari mana-mana. Banyak cara yang dilakukan untuk menggaet uang sebanyak itu. Mulai dari cara yang bersih sampai yang kotor sekali.Â
Yang bersih adalah dari sumbangan masyarakat dan pengusaha, dan yang kotor dari narkoba.. Narkoba ?? Ya, kaget kan ? Narkoba yang selama ini dianggap sebagai perusak bangsa dan dijadikan musuh bersama, bagi sebagian orang adalah investasi yang sangat berharga, apalagi menjelang pesta demokrasi sekarang ini. Anggap saja, kamu pengusaha, masuk ke dunia politik, harus menghidupkan mesin partai yang bisa mengeluarkan dana sampai triliunan rupiah.Â
Apalagi kamu berambisi untuk jadi Capres segala.. Seorang pengusaha tetaplah pengusaha. Ia akan berinvestasi sekecil-kecilnya, baik dari jumlah materi maupun resikonya, tapi berharap keuntungan sebesar-besarnya. Kamu hanya mau mengeluarkan uang 1 triliun misalnya, tapi biaya yang pasti keluar bisa 7 triliun rupiah. Caranya adalah dengan skema investasi. Putar dulu uang 1 triliun mu dalam sebuah bisnis yang bisa menghasilkan uang 8 triliun rupiah. Yang 7 triliun untuk ongkos politik, dan modalmu balik semua.
 Nah, skema yang sangat cocok untuk dimainkan dalam waktu dekat untuk mendapat keuntungan seperti itu, jelas adalah bisnis narkoba, dimana harga barang tidak punya nilai tetap. Pasar yang menentukan harga, semakin sulit didapat, semakin melambung harga. Jadi wajar saja, memasuki tahun politik ini, tiba2 banyak sekali penangkapan selundupan narkoba baik yang sudah jadi maupun baru bahan saja. Indonesia baru saja menangkap total 5 ton kapal yang menyelundupkan narkoba dan menurut intelijen ada 600 ton lagi yang siap dikapalkan untuk memasuki negeri kita. "Its just business, nothing personal.."Â
begitu kata Don Corleone dalam film The Godfather. Jangan bicara kemanusiaan kalau sudah tentang narkoba ditahun politik, karena ini hanya bisnis semata. Dan sebenarnya praktek itu sudah berlangsung lama, hanya pada masa sekaranglah bisa terungkap cerita dibalik layarnya. Kalau sempat nonton film Narcos tentang bagaimana Pablo Escobar memainkan uang narkoba untuk meraih ambisinya menjadi Presiden di Kolombia. Jangan nonton Dilan aja, yang cuman buat cengar cengir tapi keluar bioskop gada nilai tambahnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H