Kemenkes menargetkan untuk mendeteksi 90% penderita TBC pada tahun 2024. Ini bukanlah target yang mudah tercapai, mengingat masih banyak orang yang tidak tahu mereka terinfeksi TBC atau enggan untuk berobat karena stigma atau kurangnya pengetahuan. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencapainya antara lain:
*Penyuluhan dan Edukasi: Menghilangkan stigma TBC dengan memberikan informasi yang akurat tentang cara penularan dan pentingnya pengobatan.
*Akses Pengobatan: Mempermudah akses ke tes TBC dan pengobatan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
*Peningkatan Deteksi Dini: Menggunakan teknologi terbaru, seperti tes molekuler cepat, untuk meningkatkan deteksi dan diagnosis TBC.
Menanggulangi TBC bukanlah tugas yang bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, masyarakat, dan individu untuk mengurangi penyebaran dan dampak penyakit ini. Dengan memahami cara penularan, menghilangkan stigma, serta mendukung upaya deteksi dan pengobatan dini, kita dapat mewujudkan target 90% deteksi pada tahun 2024. Tuberkulosis mungkin masih menjadi ancaman, namun dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat, kita bisa menanggulanginya bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H