Mohon tunggu...
Jocelyn Aurelia Panjaitan
Jocelyn Aurelia Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya

Education and health enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mudah Marah? Baperan? Kenali Emosi Lebih Lanjut

8 Desember 2023   14:10 Diperbarui: 8 Desember 2023   14:21 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi-kondisi tak terduga dalam kehidupan kita mengakibatkan emosi-emosi tak terduga pula, penting untuk melatih emosi yang kita miliki sebagai respon terhadap kondisi tersebut!

1. Mengenali Emosi Melalui Respon Tubuh

Sebelum melatih sesuatu tentu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang akan kita latih, pada kasus ini emosi. Pada paragraf di atas kita telah memahami apa itu emosi dan bagaimana cara kerjanya. Nah! sekarang kita harus mengenali emosi-emosi yang kita miliki dan juga emosi yang dirasakan orang lain.

Ketika seseorang marah, kita akan mengetahuinya saat melihat ekspresi wajah berkerut kesal yang dipasangnya. Hasil respon tubuh terhadap emosi memiliki berbagai jenis bentuk, salah satunya adalah ekspresi wajah. Ekspresi wajah merupakan hasil respon terhadap stimulus tertentu, dengan melihat ekspresi wajah seseorang kita akan lebih mudah memahami apa yang ia rasakan.

Selain pada ekspresi, tubuh kita juga merespon stimulus emosi melalui sistem saraf otonom dimana anggota tubuh akan merespon secara spesifik. Bila kita dikejar oleh sesuatu seperti hewan buas, tentu yang pertama kita lakukan adalah berlari. Karena itu penting untuk memahami emosi apa saja yang kita miliki pada kondisi stimulus tertentu sehingga kita mampu mengendalikannya.

2. Perbaharui Pola Pikir terhadap Emosi

Pemahaman kita terhadap emosi sangatlah penting, terlebih lagi emosi dikendalikan oleh sistem pada otak. Cara kita mempersepsikan emosi akan mempengaruhi respon aktif kita terhadap perasaan yang kita alami. Pahami bahwa yang terjadi di hidup kita tidak dapat dikendalikan, begitu juga dengan emosi yang dipicu sebagai respon kejadian. Hal yang dapat kita kendalikan adalah cara kita bertindak menghadapi  kejadian tersebut. Pahami bahwa kita memiliki kendali terhadap cara kita memandang sesuatu dan sejauh mana hal tersebut mempengaruhi hidup kita.

Cara pandang kita seringkali dipengaruhi oleh emosi yang tumbuh pada tubuh sejak lama. Untuk melatih emosi yang kita miliki, penting untuk melihat kejadian tidak hanya dari satu sudut pandang. Melihat melalui berbagai macam sudut pandang memungkinkan kita untuk memiliki persepsi baru dan mengubah cara kita memaknai sesuatu. Keadaan pikiran ini akan membantu kita dalam menentukan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan untuk merespon kejadian-kejadian dalam hidup.

3. Menggunakan Metode 5- Second Rule

Pernahkan kalian merasa sangat marah terhadap seseorang sehingga melakukan hal di luar kendali? Atau bahkan merasa sangat sedih sehingga tidak dapat menahan tangisan bahkan saat berada di publik? Sesuai judul bukunya, The 5 Second-Rule, Mel Robbins menggunakan aturan 5 detik untuk mengondisikan dirinya dalam menghadapi peristiwa-peristiwa pemicu emosi. Dengan 5 Second-Rule, kita memberikan tubuh kesempatan untuk memproses peristiwa yang terjadi sehingga kita dapat menanggapinya dengan lebih bijak.

Metode ini dilakukan dengan menghitung mundur dari 5 sampai 1 di saat kita mengalami peningkatan emosi dan tidak dapat mengendalikannya. Saat perhitungan berhenti di 1, bagian korteks prefrontal pada otak akan menimbulkan kesadaran karena kita mengalihkan fokus dari bagian dalam otak. Pada kondisi ini kita memiliki kontrol penuh terhadap tubuh sehingga mampu memilih apa tindakan kita selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun