Pengasingan Soekarno adalah rumah milik bapak Djiauw Kie Siong. Beliau lah yang meminjamkan rumahnya untuk pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta. 22 Maret 2019, saya menungunjungi rumah pengasingan Soekarno bersama dengan teman-teman saya. Diantaranya ialah Eirene, Priska, Nixie, Felice, dan Leo.
Tanpa disengaja, saya bertemu dengan teman-teman saya yang lainnya. Ialah Calvin, Jessica Clarissa, Regina, dan juga Carolina kelas xi ipa 2. Kami pun berbincang dan memutuskan untuk mengambil gambar bersama. Pukul 13.00 WIB, saya dan teman-teman saya berangkat bersama menggunakan mobil menuju rumah pengasingan Soekarno di Rengasdengklok.
Jalan tol sedang mengalami kemacetan yang membuat saya dan teman-teman saya harus melewati jalan biasa untuk mencapai rumah pengasingan Soekarno di Rengasdengklok. Membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit untuk sampai di rumah pengasingan Soekarno di Rengasdengklok. Jalan menuju rumah tersebut pun dapat dibilang sempit dan harus memasuki gang.Â
Setibanya disana, saya dan teman-teman saya disapa oleh ibu penjaga rumah pengasingan Soerkarno tersebut. Ibu itu menyapa dan menyambut saya dan teman-teman saya dengan ramah. Saya dan teman-teman saya dipersilakan untuk memasuki rumah pengasingan Soerkarno, tetapi sebelum itu kami harus membuka alas kaki kami terlebih dahulu dan meletakannya di depan rumah pengasingan Soekarno, Rengasdengklok.
Saat baru memasuki rumah pengasingan Soekarno, saya dan teman-teman saya dapat melihat lemari kaca yang berisikan banyak sertifikat dari Negara untuk keluarga bapak Djiauw Kie Song. Beliau telah meminjamkan dan memperbolehkan rumahnya untuk dipakai oleh kaum muda dan Bung Karno dan Bung Hatta.
Banyak anak sekolah dan orang-orang yang senang untuk berkunjung ke rumah pengasingan Soekarno di Rengasdengklok. Sebelum saya dan teman-teman saya melihat lebih lanjut isi dalam rumah pengasingan Soekarno di Rengasdengklok, kami diminta untuk mengisi buku tamu dan menuliskan nama kami disana. Saya melihat banyak murid-murid dari berbagai sekolah mengunjungi rumah pengasingan Soekarno.Â
Saya sangat setuju dengan ide guru-guru yang memberikan tugas kepada murid-muridnya untuk berkunjung ke museum untuk menyaksikan kisah-kisah masa penjajahan. Dengan ada tugas seperti ini, membuat murid-murid akan menjadi lebih menghargai perjuangan bangsa Indonesia pada zaman dahulu dan juga lebih mencintai bangsa Indonesia yang telah diperjuangkan dengan susah payah oleh para pahlawan di zaman dahulu.
Saya dapat membayangkan bagaimana murid-murid yang diberi tugas seperti ini. Mereka pasti pada awalnya akan mengeluh dan bermalas-malasan. Namun, pada saat mereka sampai di museum, mereka pasti akan terharu dan merasa bangga memiliki pahlawan-pahlawan yang begitu berani membela tanah air dan juga merasa bangga memiliki pahlawan-pahlawan yang begjtu pintar dan cerdas menghadapi Jepang dan VOC.Â
Setelah itu, saya dan teman-teman saya berkeliling di dalam rumah pengasingan Seokarno. Ibu penjaga rumah pengasingan Soekarno menunjukkan saya dan teman-teman saya kamar yang pernah dipakai oleh bapak Soekarno. Ibu penjaga rumah pengasingan Soekarno juga membantu saya dan teman-teman saya mengambil foto bersama.
Di sana, saya dan teman-teman saya bertemu dengan Calvin, Jessica Clarissa, Regina, dan Carolina. Kami akhirnya, melihat-lihat rumah pengasingan Soekarno itu bersama-sama. Kami pun mengambil foto bersama lagi dengan meminta tolong ibu penjaga rumah pengasingan Soerkarno itu. Kami berfoto bersama dan juga merekam video bersama.Â
Tembok dalam rumah pengasingan Soekarno adalah saksi bisu yang menyaksikan kisah sejarah sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia. Di dalam rumah pengasingan Soekarno Rengasdengklok, banyak kejadian sejarah yang terjadi disana. Dari penculikan yang dilakukan oleh kaum pemuda sampai pengambilan keputusan untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia di depan rumah bapak Soekarno.
Menurut saya, bantuan bapak Djiauw Kie Song sangat berarti. Tanpa adanya bantuan dari bapak Djiauw Kie Song, mungkin bisa saja proklamasi kemerdekaan Indonesia terlaksananya lebih lama lagi. Dan bisa saja bapak Soekarno semakin termakan oleh janji-janji palsu yang dijanjikan oleh bangsa Jepang pada saat itu. Berterima kasihlah kepada bapak Djiauw Kie Song yang telah mau meminjamkan rumahnya untuk para kaum pemuda.Â
Museum rumah pengasingan Soekarno yang berada di Rengasdengklok, Karawang adalah tempat yang wajib dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Agar masyarakat Indonesia dapat melihat dengan mata kepala sendiri bahwa bagaimana keadaan pada saat itu dan juga bagaimana kondisi rumahnya.
Masyarakat Indonesia juga perlu untuk menghargai dan melihat secara langsung rumah pengasingan Soekarno yang terletak di Rengasdengklok, Karawang ini. Menurut saya, para masyarakat Indonesia perlu untuk mengunjungi tempat ini secara langsung agar para masyarakat Indonesia dapat membayangkan betapa tegangnya keadaan pada saat itu.
Semua orang yang ada di rumah pengasingan Soekarno yang terletak di Rengasdengklok itu pasti sedang banyak pikiran dan juga banyak pertimbangan yang mereka pikirkan.Â
Mereka semua berusaha keras untuk memerdekakan Indonesia yang telah beratus-ratus tahun lamanya dijajah. Mereka semua ingin bebas dan mendirikan negara sendiri tanpa adanya Negara penjajah yang selalu merampas hasil kerja keras bangsa Indonesia dan tanpa adanya Negara penjajah yang selalu memperbudak mereka tanpa upah.
Padahal masyarakat Indonesia sudah bekerja keras semaksimal mungkin dan yang mereka dapatkan hanya sedikit upah, bahkan mereka jarang mendapatkan upah. Betapa kejamnya masa penjajahan pada saat itu. Kaum pemuda berpikir bahwa tanggal 16 Agustus 1945 adalah saat yang pas untuk mendesak bung Karno dan bung Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Melihat Jepang yang menyerah kepada sekutu.Â
Mereka telah merencanakan rencana ini secara matang sehingga semuanya berjalan dengan baik. Sebagai generasi muda kita harus membanggakan bangsa Indonesia. Mengharumkan nama Indonesia di depan banyak negara di seluruh dunia ini.
Kita harus menjunjung tinggi perdamaian dan demokrasi. Berperang membela nama Indonesia di kancah tingkat internasional dengan berbagai cara. Bisa sebagai atlet, penari, penyanyi, dan masih banyak lagi. Saya berharap saya juga dapat melakukan hal demikian.Â
Saya berharap saya dapat membanggakan masyarakat Indonesia dan saya juga berharap saya dapat mengharumkan nama Indonesia di hadapan seluruh negara di dunia ini. Untuk membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang pintar. Untuk membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang indah, yang memiliki keragaman budaya dan juga suku.
Indonesia adalah kesatuan dari banyak budaya dan bahasa. Flora dan fauna yang terdapat di pulau Indonesia sangat banyak. Kita memiliki pulau seribu yang memiliki keindahannya masing-masing. Budaya yang kita miliki juga beragam rupanya yang selalu dapat kita banggakan di hadapan banyak negara di seluruh dunia ini.
Saya berharap kedepannya, masyarakat Indonesia dapat bertindak dengan bijak, berpikir dengan cerdas, dan berlaku dengan sopan demi mengharumkan nama bangsa Indonesia tercinta. Saya juga berharapa generasi zaman sekarang dapat menjadi generasi terbaik yang pernah ada. Jangan lupa untuk selalu mengharumkan nama bangsa Indonesia dimanapun dan kapanpun. Jangan pernah melupakan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H