Mohon tunggu...
Johan Budi
Johan Budi Mohon Tunggu... Penikmat kopi hitam -

Seorang pecandu kopi hitam, senang mendengarkan podcast di pagi hari, menonton serial tv di malam hari.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bantu Warga Miskin, Dedi Mulyadi Gulirkan Program Pro Rakyat

31 Maret 2018   11:30 Diperbarui: 31 Maret 2018   11:54 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Calon wakil Gubenur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggulirkan sejumlah program pro rakyat kecil untuk warga kurang mampu di Jawa Barat.

Program tersebut merupakan hasil kunjunganya, bertemu langsung dengan masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Barat. Dimana tidak sedikit, warga di Jawa Barat yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Untuk meminimalisasi hal tersebut, Calon Wakil Gubernur nomor urut empat,  Dedi Mulyadi akan menggulirkan program subsidi rumah kontrakan dan subsidi lisrik bagi warga miskin dan jompo.

Kedua program ini dirasa sangar efektif dapat membantu warga kurang mampu yang ada di Jawa Barat ditengah himpitan beban ekonomi yang dialami.

Program subsidi rumah kontrakan, Dedi mulyadi terinspirasi dari banyaknya warga perkotaan di Jawa Barat yang hidup dibawah garis kemiskinan, yang tinggal dirumah kontrakan di gang gang sempit dengan harga sewa yang cukup mahal.

Bila program subsisi rumah kontrakan dari pemerintah di jalankan, beban warga bisa berkurang, uang yang tadinya untuk biaya sewa rumah, bisa ditabung untuk mengajukan kredit rumah. Pembiayaan program ini nantinya akan melalui APBD Kabupaten dan APBD Provinsi.

Sementara program subsidi listrik bagi warga miskin dan jompo yang juga dicanangkan Dedi Mulyadi beragkat dari keprihatinan sejumlah warga kurang mampu di Jawa Barat yang harus menyisihkan uang daganganya untuk membayar taguhan listrik yang mahal.

Mak Ade (65) contohnya, saat bertemu Dedi Mulyadi, warga Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut itu mengeluhkan mahalnya tagihan listri setiap bulanya yang harus dibayarkan hingga mencapai Rp 80 ribu. sementara, penghasilan dari berjualan sayuran hanya Rp 10 ribu rupiah setiap harinya, sehingga iapun harus menyisihkan penghasilanya tersebut untuk dapat membayar tagihan listrik setiap bulanya. Akibat memprioritaskan untuk membayar tagihan listrik, Mak Ade harus makan dengan menu seadanya.

Untuk kedua program tersebut, nantinya akan dilakukan sharing anggaran dari pemerintah kabupatan,kota dan Provinsi, sehingga terjalin sinergi untuk sama-sama mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat.

Dalam pelaksanaanyaa, Basis data akan menjadi pijakan dalam pelaksanaan program tersebut. Klasifikasinya penerima subsidi tersebut harus warga miskin, sehingga semua program tersebut tepat sasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun