Mohon tunggu...
Joas_uu
Joas_uu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi

mari belajar bersama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Dinasti, Apakah Itu Hal yang Baru di Indonesia?

2 November 2023   11:58 Diperbarui: 2 November 2023   11:58 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik dinasti adalah fenomena dimana kekuasaan politik dipegang oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Fenomena ini sering kali dikritik karena dianggap bertentangan dengan prinsip demokrasi, yang mengutamakan hak rakyat untuk memilih pemimpinnya

Apa itu politik dinasti?

Secara umum, politik dinasti dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem kekuasaan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam konteks Indonesia, politik dinasti sering dikaitkan dengan praktik nepotisme, yaitu pengangkatan seseorang ke jabatan publik karena hubungan kekerabatan dengan pejabat lain.

Bahaya politik dinasti

Politik dinasti memiliki sejumlah bahaya bagi demokrasi, antara lain:

  • Kekuasaan yang terpusat: Politik dinasti dapat menyebabkan kekuasaan politik terpusat di tangan sekelompok kecil orang. Hal ini dapat menghambat partisipasi politik masyarakat dan mengurangi akuntabilitas pemerintah.

  • Korupsi: Politik dinasti dapat membuka peluang terjadinya korupsi. Hal ini karena para pejabat dinasti memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya publik.

  • Ketidakadilan: Politik dinasti dapat menyebabkan ketidakadilan dalam sistem politik. Hal ini karena orang-orang yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan pejabat akan lebih sulit untuk mendapatkan akses ke kekuasaan.

Politik dinasti di Indonesia

Politik dinasti telah lama menjadi fenomena di Indonesia. Beberapa contoh politik dinasti yang terkenal di Indonesia adalah:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun