Bagi pecinta buku horror atau misteri, siapa sih yang tidak tahu mengenai Risa Saraswati? Penyanyi dan penulis berkebangsaan Indonesia yang lahir pada 24 Februari 1985 ini merupakan salah seorang yang terkenal dalam dunia fantasi horror. Berawal dari menulis diary sejak kecil, lalu kisah sahabat, hingga akhirnya menulis kisah di balik lagu-lagu yang ditulisnya di dalam blog. Hobi-hobi tersebut mendorongnya untuk menulis karyanya dalam bentuk buku-buku. Risa diklaim memiliki kemampuan supranatural, dimana ia bisa berkomunikasi dengan makhluk gaib. Kedekatan Risa dengan hal-hal mistik banyak dibagi dalam buku yang diterbitkannya. Salah satunya pada saat Januari 2012, ia merilis bukunya ‘’Danur’’ yang akhirnya membawa Risa menjadi penulis novel horror yang ternama.
Manapun Dimas Tri Aditiyo atau yang dikenal dengan panggilan Dimasta adalah seseorang yang menekuni berbagai bidang. Lahir di Bandung, 16 Oktober 1988, ia merupakan lulusan Sastra Jepang Universitas Pendidikan Indonesia. Sejak itu, ia telah ikut serta menjadi pengajar Bahasa Jepang, ikut dalam bidang penyiaran, menulis lagu dan music, serta aktif dalam menulis progam horror radio ‘’Nightmare Side Ardan.’’
Buku “Tenung” merupakan karya tulis kolaborasi pertama Dimasta dan Risa Saraswati, sebagai souvenir pernikahan mereka yang diadakan pada 13 Februari 2019. Dalam buku ini, kedua penulis menuangkan perasaan mereka dengan cara penulisan cerita yang unik, dimana mereka mengemas cerita teka-teki ini ke dalam narasi yang berbenuk surat-menyurat. Melalui kisah buku ini, kedua penulis membawa kita ke dalam sebuah misteri dan horror yang melingkupi keluarga Andira.
Cerita ini memulai awalnya dengan seorang gadis. Andira Kusumadewi adalah seorang gadis remaja berusia 18 tahun yang pikirannya sangat kritis dan berbicara secara blak-blakkan. Setiap hari dia harus mengurusi ibunya yang sakit dan sekarat, menunggu hayatnya. Ketiga kakak Andira sudah meninggalkan ibu mereka dan dirinya, sehingga dia terpaksa hidup dengan susah bersama ibunya yang membencinya. Di dalam kesengsaraan dan kebencian akan ibunya, Andira terus berharap supaya ibunya cepat meninggal. Saat inilah, dalam masa tersulit dalam hidupnya, ia menuliskan semua cerita tentang kehidupannya kepada seorang penulis bernama Rahandi Syafial yang suka memberikan solusi kepada keluh kesah orang lain dalam surat kabar, khususnya mengenai masalah percintaan.
Andira berharap dia bisa mengeluarkan segala perasaannya ke penulis tersebut, segala keluh kesah yang selalu dipendamnya, yang tidak dia berani utarakan kepada orang lain. Keluarganya tidaklah normal, dan hal ini membuat orang-orang luar mencemooh keluarga Andira. Hal ini dikarenakan kakak-kakak Andira memiliki muka yang berbeda-beda ras, seperti arab, cina, dan bule. Sehingga bisalah dipastikan bahwa ibu Andira telah memiliki anak dari pria yang berbeda. Melalui kisah-kisah yang diutarakannya kepada Fial, ia merasa terkoneksi dengan penulis tersebut. Sebab untuk pertama kalinya ada yang mau mendengarkan ceritanya dan membalasnya.
Fial pun juga merasakan adanya kecocokan antara dirinya dan Andira. Baik itu dari miripnya kepribadian mereka, seperti adanya suatu koneksi yang sama antara mereka. Mereka juga mengalami pengalaman-pengalaman horror yang terjadi pada mereka berdua. Apalagi dengan ketiga kakak Andira yang telah meninggalkan rumah, kembali berdatangan ketika ibu mereka sedang koma. Pasti ada sebuah penyebabnya.
Andira adalah seorang anak yang logis dan tidak mempercayai apaapun yang berkaitan dengan hal yang mistis. Namun, lambat laun melalui serangkaian peristiwa yang terjadi terungkaplah misteri yang mengelubungi keluarga Andira. Mulai dari alasan mengapa Andira dan kakak-kakaknya memiliki bentuk wajah yang berbeda, mengapa terus-menerus ada kejadian aneh di rumah mereka, hingga kebenaran dibalik bangkitnya sang ibu dari kematian.
Kisah ini merupakan perjalanan Andira dalam menemukan kebenaran dalam hidupnya. Awalnya, ia merasa bahwa hidupnya adalah yang paling tersulit, dimana dia merasa bahwa ibunya adalah dalang dari setiap penderitaan yang dialaminya, Namun, seiring kita mengikuti perjalanannya dalam menghadapi kebangkitan ibunya dari kematian, kita menemukan bagaimana di balik setiap hal pasti ada ceritanya sendiri. Setiap karakter dalam buku ini memiliki kompleksitasnya masing-masing. Selalu ada alasan di balik setiap tindakan mereka, selalu ada sisi yang tidak terlihat di balik setiap orang. Tindakan yang telah dilakukan ibu Andira mungkin bisa dipertanyakan, tapi dapat kita setujui bahwa dia selalu berusaha mencintai dan membantu anak-anaknya sebisa mungkin.
Buku ini memiliki berbagai kelebihan. Dari sisi penampilan, bisa terlihat cover bukunya yang unik dan berasa memiliki aura misteri karena warna hitam yang mendominasi. Cetakannya pun juga memiliki kualitas yang bagus dengan ukuran tulisan yang mudah terbaca. Ketika membaca ceritanya, gaya penulisannya yang unik pasti akan membuat pembaca untuk terfokus. Dimana bukan berbentuk paragraph-paragraf atau narasi, tapi seperti melihat dua orang sedang menulis surat kepada satu sama lain. Penulisan yang digunakan oleh penulis pun juga menggunakan kosakata yang cukup dimengerti. Dimana setiap kalimat ditulis dengan memperhatikan maknanya tersendiri. Hal ini membuat orang yang membacanya dapat dengan mudah merasakan perasaan karakter itu sendiri dan suasana yang ada. Tidak hanya itu, misteri dalam buku ini pun tidak kalah jauh. Plot twist yang diberikan dan bagaimana penulis memberikan kompleksitas untuk setiap karakternya sangatlah luar biasa. Apalagi pesan yang disampaikan dalam cerita ini cukup berkesan, terutama ketika mereka menonjolkan bagaimana kesulitan yang harus dihadapi oleh seorang ibu. Yang mungkin terlihat dan berperilaku jahat terhadap anak-anaknya, namun di balik eksterior itu, dia mengusahakan segala upaya untuk menjaga dan merawat mereka.
Pada awalnya. Pembaca mungkin bisa sulit membiasakan diri terhadap gaya penulisan yang digunakan oleh penulis. Terutama cara membacanya, tapi setelah beberapa lama, pasti dapat membaca cerita tersebut dengan lancar dan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi. Selain itu, kelemahan yang terkandung di dalam buku ini adalah konfliknya. Dimana konflik yang ada dalam buku ini tidak terlalu kompleks. Sehingga tidak direkomendasikan kepada orang-orang yang menginginkan plot cerita dengan konflik yang luas. Tapi secara keseluruhan, buku ini sangat menarik untuk dibaca terbatas kelemahannya itu.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk para pembaca yang menginginkan cerita yang berbau horror dan misteri. Apalagi dengan disediakannya plot twist yang akan mencengangkan pembaca, buku ini memiliki potensial untuk merebut hati pembaca. Selain itu, buku ini memiliki pesannya tersendiri di balik eksterior horror, yang menceritakan mengenai peran orang tua terhadap kehidupan kita dengan sudut pandang yang gelap. Para remaja dan orang dewasa yang tertarik dengan genre horror ataupun misteri bisa langsung saja membaca buku ini. Dapat dipastikan buku ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
