Mohon tunggu...
Joanne Gabriella Susanto
Joanne Gabriella Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang murid

Saya adalah seorang murid

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kompromi | Alur cerita - Bakwan Fight Back Episode 9 - POV Dirgantara

18 Oktober 2024   16:35 Diperbarui: 18 Oktober 2024   16:43 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang baru telah tiba, Pak Yoo akhirnya kembali ke sekolah. Karis padahal masih ingin berlibur, tetapi Karis ingin memenuhi mimpi besarnya. Karis mengecek buku-bukunya dan pergi ke sekolah. Saat keluar dari asrama, Karis melihat Niko. Karis mendekatinya dan bertanya sebenarnya jika Niko kenal dengan orang bernama Inok. "Dia lagi, itu nama pacar lo? Udah lah, jangan ganggu gua" Kata Niko songong. Karis menjelaskan bahwa Niko jangan banyak tingkah dan bahwa disekolah ini banyak pembully. Niko malah menginginkan banyak tantangan di sekolah ini dengan adanya banyak pembully. Karis malas berbincang dengan Niko, hanya ingin berbincang karena mirip dengan Inok. "Gua juga ga butuh informasi dari orang cemen kayak lo! Gua denger si Inok Inok itu pindah sekolah, pasti dia ninggalin lo kan karena lu cemen? Ketahuan banget" Kata Niko. Karis mulai marah dan menyuruh Niko menjaga mulutnya, tetapi Niko masih saja mengolok-olok. "Kalo gua jadi Inok Inok itu, gua juga ogah temenan ama lu ris! Mending gua m@t! daripada temenan ama lo!" Kata Niko. Karis mulai marah, tak kontrol emosinya, ia langsung memukul Niko keras-keras. Niko terkesan dan katanya pukulan Karis ini boleh juga, tetapi tetap saja, Karis terlihat lemah dihadapan Niko, sambil pergi meninggalkan Karis. Karis mulai marah-marah dan protes. Klara dan Alana mengecek Karis karena mereka sudah menguping dan melihat kejadian barusan. Mereka bingung bertanya jika Karis baik-baik saja, tetapi Karis malah meminta maaf dan mengalihkan perhatian kepada perjalanan kesekolah. Sampai ke kelas, ia mulai berbincang pada murid lain, sampai pembelajaran pertama dimulai.

Pembelajaran pertama sudah dimulai, semua murid sudah berkumpul dan nilai ulangan pun dibagi. Karis mendapat 100, ia merasa bangga menanyakan nilai yang lain, Alana mendapat 100 juga, tetapi Pak Yoo tidak didengar oleh para murid. Sampai Pak Yoo memarahi mereka semua dan berkata bahwa yang sempurna hanya Karis dan Alana. Pak Yoo memarahi Medi, tetapi Medi malah pergi keluar kelas. Pembelajaran yang pertama mereka akan membahas soal ulangan agar semua murid mengerti. Pak Yoo stress dan menyuruh Karis dan Alana mengajari murid lain, Pak Yoo ingin mencari Medi sedangkan yang lainnya boleh istirahat. Saat istirahat, Karis mengajak semua orang belajar di ruang klub. Karis dan Alana ingin mengajari semua orang, sampai Jeje ingin pergi ke kantin. Karis memarahi Jeje, tetapi Jeje malah ngebantah. Alana menghentikan adu mulut mereka dan berkata bahwa ia membelikan makanan untuk Jeje, tetapi tidak ada makanan untuk Kai ataupun Klara. Kai dan Klara bingung mengapa hanya Jeje yang dibuatkan makanan, Alana dan Jeje mulai berbincang. Tetapi Karis memotong dan mengejek Karis karena membully. Jeje tak terima ingin bertarung di lapangan dengan Karis, tetapi Alana memberhentikan mereka dan akhirnya Jeje pergi. Alana memarahi Karis karena membuat onar dan bukannya belajar malah bertengkar. Mereka kemudian belajar bersama, sambil berbincang dan bercanda serta ada yang bucin. 

Istirahat pun selesai, mereka mengganti baju, tetapi ragu karena pembelajaran olahraga kali ini dilakukan di lantai 4, lantai dimana hantu yang kemarin itu muncul. Mereka semua takut dan berusaha meyakinkan Pak Yoo untuk pindah ke lantai lain, tetapi semua upaya tidak berhasil. Saat sampai disana, mereka mengingat kejadian kemarin, sampai Pak Yoo bertanya dan akhirnya para murid menjelaskan bahwa mereka belajar disini, bukan menerobos untuk membasmi hantu. Pak Yoo menjelaskan bahwa disekolah ini ada penunggunya, itu dia mereka tidak diperbolehkan berada disini saat malam hari, karena hantu itu akan muncul. Pak Yoo pun menceritakan kisah dari hantu perempuan itu. "Dulu disekolah ini, ada murid bernama Melina. Melina ini cantik, maka banyak murid laki-laki ingin menjari pacarnya, tetapi Melina hanya suka satu cowo, yaitu cowo yang kuat dan rajin berolahraga. Cowo itu bernama Hans. Pada suatu hari, Melina melihat Hans berjalan dengan satu teman perempuannya, yang bernama Evelin. Nah, karena penasaran, Melina mengikuti Hans dan Evelin dan ternyata mereka berdua belajar bersama. Melina cemburu karena Hans terlihat ceria dan mesra dengan Evelin. Dengan perasaan campur aduk, Melina berlari sekolah. Saat berlari kembali, Alan, salah satu murid laki-laki yang mencintai Melina ini bingung mengapa Melina terlihat sangat sedih. Setelah dicari tahu, Alan marah dan memukul Hans dan Evelin sampai Hans meninggal ditempat. Saat kembali kesekolah, Melina melihat Hans sudah dipukulin dan ia syok berat. Karena makin sedih, makin marah, ia pergi ke lantai 4 dan mengakhiri hidupnya di ruangan ini, ruang balet ini". Para murid semua terkejut, Karis bertanya jika Melina suka membawa boneka. Ternyata, Pak Yoo menyetujui dan memperlihatkan bonekanya yang masih ada. Semua murid takut dan tak lama Langit masuk ke ruang balet dan bertanya dari mana saja mereka. Melihat kejadian yang sama, Pak Yoo memutuskan untuk mengakhiri sekolah hari ini. 

Medi kemudian menghampiri Karis dan menyuruhnya bertemu dengan dirinya di atap. Karis menghadapinya dan Medi mulai berkata :"Gua mau ngobrol ama lu, ris. Gua tau apa yang terjadi sama Inok. Kalo lu mau tau lebih soal Inok, lu ikutin kata gua". Karis bertanya bagaimana Medi bisa tau, tetapi Medi meyakinkan bahwa Karis perlu memenuhi perkataannya. Ia menjelaskan bahwa Karis harus mengalahkan Jeje, dan ia mengada-ada bahwa setiap hari Jeje juga memukuli adeknya karena tidak puas dengan memukuli murid-murid di sekolah. Karis ragu apakah harus percaya atau tidak, tetapi Medi tidak peduli jika Karis ingin percaya atau tidak. Seketika Karis mengingat tentang Klara dan Alana, Karis membeli makanan dan bertanya dimana lokasi Klara. Setelah Klara menjawab, Karis menuju lokasi mereka, yaitu toko buku di dekat sekolah. Karis mengecek apakah mereka baik-baik saja karena Klara masih diikuti stalker sambil memberi makanan kepada Klara dan Alana. Ia masih mencurigai Medi, tetapi Alana berkata bahwa mereka tidak ada bukti. Ketika Karis ingin pergi, Alana bertanya bahwa sejak Inok pindah sekolah, ia terlihat lebih pucat dan berbeda serta lebih mudah marah. Klara menyetujui dan Alana bertanya kembali jika Inok benar-benar pindah sekolah. Karis meyakinkan bahwa ia tidak apa-apa dan bahwa mereka belum siap mendengar yang terjadi. Sebelum Karis pergi, Klara memberi sebuah bunga. Karis yang terharu kembali berjalan pulang ke kamar asramanya. Dalam perjalanan pulang, Karis melihat Jeje tidur di halte. Karis menghiraukan dan berjalan pulang. Karis merenungkan dan berkata bahwa perjalanannya masih panjang. Ia bertekad untuk menghapus pembullyan dan tindakan tidak benar disekolah ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun