Hari baru telah tiba, Karis sudah menunggu di depan asrama perempuan untuk menunggu Alana. Karis memberi alasan bahwa Ia ingin pergi bersama Klara ke sekolah, karena Alana biasanya pergi bersama Klara. Alana sempat mengata-ngatai Karis genit, tetapi Karis membuat perjanjian bahwa ia akan mengantar Alana ke rumah Klara dan langsung pergi. Alana memastikan kembali bahwa janji itu akan ditepati, tetapi Alana berfikir bahwa tumpangan gratis tidak ada salahnya. Karis pun membonceng Alana dan mereka pun pergi ke rumah Klara. Alana memperhatikan tingkah Karis yang segitu ceria, dan bertanya jika Karis suka dengan Klara. Tetapi Karis menjawab bahwa ia belum suka dengan Klara dan Karis hanya penasaran saja. "Emang lu tertarik ama dia gara-gara apa?" Tanya Alana. Karis menjawab :"Yaaa, siapa yang gasuka sama Klara, orangnya baik, cantik, ada bloon-bloonnya juga hahaha". Alana marah karena Karis mengatai Klara bloon. "Eh, justru bloonnya itu adalah sisi manisnya" Jawab Karis menggoda. Alana jengkel akan tingkah laku Karis yang buaya. Karis malah berkata bahwa Karis hanya ingin mengenal Klara lebih lanjut saja, bukan maksud apa-apa lagi. Saat tiba di rumah Klara, Karis menyuruh Alana memanggil Klara, dan melihat Medi didepan rumah Klara. Karis pun bertanya kenapa Medi disini? Medi bertanya bahwa ia baru mau berangkat. Saat Klara keluar bersama Alana, Karis menyapa mereka. Alana bingung pun bertanya :"Lu bilang tadi mau langsung cabut, kok lu masih disini". Karis mengajak Klara pergi ke sekolah bersama, tetapi Alana masih marah-marah saja kepada Karis. Klara pun mengajak Karis dan Alana berangkat bersama-sama kesekolah. Saat berjalan kesekolah, Alana berbisik marah kepada Karis :"Lo memanfaatkan gue". Karis hanya bisa tertawa dan berkata :"Gapapa lah sekali-sekali". "Oh iya, ngomong- ngomong aku denger dari kelas lain, kalo ada murid baru disekolah ini masuk ke kelas unggulan kita" kata Karis. Karis bingung karena ia baru saja masuk sekolah, tiba-tiba ada murid baru. Tetapi mereka terus berjalan kesekolah bersama sampai di kelas.Â
Sesampainya di kelas, ia melihat kekacauan bahwa kursi guru digantikan oleh kursi Langit. Masih pagi, tetapi konflik masih saja terjadi. Ia melihat kaca rusak dan Jeje yang merokok di teras kelas dari kaca. Tak lama kelas pun dimulai dan Pak Yoo memperkenalkan sesosok murid baru, bernama Niko. Sesosok Niko ini memiliki rambut hijau dan suara sama seperti Inok. Karis yang bingung pun langsung teringat akan Inok. Ia turun dari tempat duduknya dan berteriak :"Inok?!! Inok! Itu lu nok?". "Apaan sih lu, freak banget, Inok tuh siapa? Jelas-jelas nama gua Niko". Karis yang merasa malu pun kembali duduk. Mereka pun melanjutkan ke pembelajaran yaitu ujian dadakan. Setelah selesai, mereka mengumpulkan ujian masing-masing dan menyelesaikan pembelajaran kesatu.Â
Istirahat dimulai, Karis menghampiri Niko dan menanyakan jika ia ingin diajak keliling sekolah. Tetapi Niko malah menyindir dan mengata-ngatai bahwa Karis "Gay". Lalu ia bertanya kepada Karis :"Lu tau ga, siapa orang terkuat di sekolah ini?". Karis tidak ingin memberitahu dengan alasan yang tidak jelas dan Niko malah berakhir mengejek Karis. Setelah itu ia pergi meninggalkan Karis yang bingung dan campur aduk pikirannya. "Sadar Karis, dia bukan Inok, dia hanya mirip Inok. Lagipula kelakuannya jauh berbeda dan tidak bersahabat". Setelah itu Karis teringat akan klub dan mengajak Alana untuk menanyakan tentang klub mereka ke Pak Yoo. Karis meminta maaf kepada Klara karena mengganggu perbincangan mereka dan bersama-sama pergi ke Pak Yoo. Saat tiba disana, Pak Yoo mengatakan bahwa tugas mereka sekarang adalah untuk membimbing Niko agar dia bisa menyesuaikan diri dengan pembelajaran dan beradaptasi dengan teman-temannya. Karis kemudian mengajak Alana pergi ke perpustakaan sebentar. Disana Karis bertanya jika Alana merasa bahwa Niko mirip Inok, tetapi Alana tidak merasa bahwa mereka mirip. Karis sempat tersendat-sendat tetapi malah memalingkan pandangannya dari pemikirannya. Mereka kembali berbincang tentang buku yang ada di perpustakaan. Tak Lama Niko datang dan pergi dalam jangka waktu yang dekat. "Tuh anak panjang umur apa ya, baru diomongin langsung muncul, tetapi sebenarnya lan, gua ragu sih dengan tugas yang diberi oleh Pak Yoo ke kita". "Anaknya memang kasar sih, gua kurang suka anak yang kasar. Tetapi lo ngaca! Lo juga sering berantem." Kata Alana balas Karis. Mereka kembali berbincang sampai mereka memutuskan untuk pergi ke kantin untuk mencari Klara. Saat mereka turun, mereka tidak menemukan Klara, maka Karis menawarkan traktiran untuk Alana. Karis memutuskan untuk membelikan Alana salmon, makanan yang mahal, sebagai balas budi karena tadi pagi Alana tidak mengusir Karis yang ingin berjalan bersama Klara. Alana masih mengira Karis genit. Tetapi Karis kembali bertanya :"Kalo memangnya gua beneran mau deketin Klara, gua perlu persetujuan lu dong. Lu setju kann?". "ya, dan gua ga setuju" Jawab Alana dengan sesimpel itu. Karis mencoba merayu Alana, tetapi malah berakhir mereka beradu mulut lagi. Tak lama Karis berhasil meyakinkan Alana untuk menceritakan hal-hal tentang Klara. Tak lama mereka memutuskan untuk mencari Klara, Langit dan Bintang memberitahu bahwa Klara berada di kelas. Tak lama mereka bertemu dengan Klara yang sedang berada di kelas. Mereka mulai saling tanya menanya tentang ujian tadi.Â
Istirahat pun slesai dan Pembelajaran kedua akan dimulai. Medi belum sampai di kelas, tetapi Pak Yoo akan melanjutkan pelajaran. Pak Yoo berkata bahwa ia telah mengecek ujian tadi dan yang mendapat seratus/benar semua hanya Karis dan Alana. Mereka pun membahas jawaban ujian yang telah dicek. Tak lama Medi kembali sambil menangis, Karis bingung dan berasumsi bahwa Jeje dan Kailah yang membuat Medi menangis, tetapi bukan hanya Medi yang telat saat itu, Bintang dan Langit yang sebelumnya memberitahu keberadaan Klara juga telat karena terlihat pergi keluar sekolah saat istirahat, tetapi Karis membiarkan saja. Pak Yoo memberitahu bahwa hari ini adalah hari terakhir Pak Yoo mengajar di semester ini karena harus mengambil cuti mendadak. Maka kata Pak Yoo besok besok boleh libur, dan usahakan jika bisa masuk sekolah. Setelah semua itu berlalu, sekolah pun akhirnya selesai. Karis mengajak Alana untuk pergi ke ruang klub. Karis pun berhadapan dengan Bintang dan Langit, ia menanyakan kemana mereka pergi tadi. Bintang dan Langit menceritakan bahwa tadi, mereka mendapat sms dari Medi karena ia terluka dan berada di posisi seperti Inok dulu. Jadi Bintang dan Langit pun membantu Medi. Mereka berdua berasumsi bahwa Jeje dan Kai yang melakukan ini, karena mereka meragukan jika Niko berani melakukan ini di hari pertama masuk sekolah.
Saat Karis selesai ia kemudian bergegas ke ruang klub, dan melihat Niko duduk di belakang. Alana kemudian datang dan Karis berbisik kepada Alana :"Na, tuh kenapa dia duduk disitu dah". Mereka kemudian menghampiri Niko dan Niko pun bangun menghampiri mereka juga. "Si anak freak lagi, ngapa sih gw ketemu lo?" Kata Niko menghadap Karis. "Bukannya lu yang dateng kesini sendiri ya? Lu ngapain disini?" Tanya Karis jengkel. Niko menjawab keras :"Gw disuruh Pak Yoo! kalo engga gua juga ogah kesini". Alana kemudian menghentikan pertengkaran mereka dan memotong percakapan :"Kami udah dapet arahan kok dari Pak Yoo, kalo lu ada kesulitan, lu ngomong ama kita aja, kita disuruh bantu lu beradaptasi". "Hahaha, yang gini nih, gua gabutuh yang kek begini. Gak penting banget. Oh, lu bisa bantuin gua, bilang ke gua, siapa orang terkuat di sekolah ini? Siapa pentolannya?" Tanggap Niko sombong. Karis bingung dan bertanya mengapa ia harus memberitahukan hal itu kepadanya dan apa yang akan dia lakukan. " Heh, lu banyak omong banget dah. Nih ya, gua mau tantang dia, dan jadi orang terkuat di sekolah ini. Gua harus jadi orang yang terkuat. Lu paham kan?" Kata Niko. Karis terkejut pun menanggapi Niko :"Hadeh hadeh hadeh, gua ga nyangka, lu bener-bener beda banget dah sama temen gua yang itu. Nyesel gua, mikir lu temen gua, sekarang mata gua udah terbuka". Amarah Niko semakin meluap :"Apaan sih, lu ngomongin siapa? Bentar, gua gamau tau, yang gue mau tau, siapa orang terkuat di sekolah ini". Karis menjawab dengan sombong :"Gue. Gue ornag terkuatnya di sekolah ini. Kenapa?". Niko tertawa halus dan berkata kembali :"Lu ga keliatan kuat, gausah boongin gua". Alana yang sudah lelah mendengar mereka dan menjadi nyamuk memotong :"Udah cukup ya kalian berdua, disini tuh kita tuh mau saling bantu, bukan malah berantem!". Niko dengan amarahnya memukul Alana, Karis yang tak terima mulai memukul Niko dan berterus-terang :"Kalo lu mau cari ribut, jangan sama cewe. Ama gua!". Niko kembali tertawa :"Gua akui jiwa kesatria lu, siapa nama lu? Karis itu?". Karis menanggapi dengan amarah :"Ya betul, dan lu lebih baik inget nama itu, karena kalo lu buat masalah di sekolah ini, lu berurusan ama gua!". Niko kembali tertawa dan memaki  Karis karena dirinya masih sangat lemah. Setelah Niko pergi, Karis menanyakan keadaan Alana. Tetapi Alana masih marah kepada Karis, katanya :"Lu juga. Lo belum berubah, lu pikir keren pake kekerasan? Ris, kekerasan dibalas kekerasan itu bukan jawaban, gua harap lu inget soal itu. Dah, gua mau ke UKS dulu". Karis yang tertinggal sendiri mulai memikirkan bahwa ia pernah mencoba tanpa kekerasan, tetapi hasilnya malah fatal. Ia terus memikirkan balas dendamnya Inok kepada sekolah ini. Saat Karis sedang turun, terlihat Alana di UKS yang diberi perban banyak sekali oleh Kai. Karis yang melihat itu hanya berharap Alana baik-baik saja. Karis bergegas ke rumah Klara untuk mengambil motornya yang diparkirkan disana. Saat hendak kembali, ia melihat Klara bersama Jeje menggunakan motor pulang ke rumah Klara. Sesampainya di asrama, Karis hendak memikirkan hal-hal dejavu yang berhubungan dengan ditemukannya Niko. "Semua ini hanyalah hal yang baru, dan perjalananku masih panjang" Kata Karis sebelum mengakhiri harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H