Mohon tunggu...
Joanne Gabriella Susanto
Joanne Gabriella Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang murid

Saya suka main piano, main game, dan nonton.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Temanku Sahabatku | Alur cerita-Bakwan fight back Episode 3-POV Dirgantara

4 Oktober 2024   20:24 Diperbarui: 4 Oktober 2024   23:24 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari baru, Karis membeli motor baru dari uang hasil investasinya dan menamai motor itu "Michelle". Ia pun menaiki motornya untuk berangkat ke sekolah. Harapan Karis hari ini adalah untuk menjadikan Inok temannya dan untuk menghentikan pembullyan dari Jeje dan Kai. Sambil berjalan ke kelas, Karis bertemu dengan Klara dan Alana. Karis menanyakan keadaan mereka dan memberikan kembali catatan Klara yang kemarin. Klara dan Alana pun meninggalkan Karis sambil mengambil sebuah buku tulis dan langsung menuju ke kelas. 

Saat tiba di kelas, Karis dihadapkan oleh pemandangan yang tidak begitu disukainya, Inok dibully lagi oleh Jeje dan Kai. "Ehh, abang-abangnya udah dateng Kai" Kata Jeje menyindir Karis. "Wahh takutt" Menyahut sindiran Jeje. " Heh, lu beraninya nindas yang lebih lemah doang ya? Kalo lu berani, lawan yang sepadan lho? Gaberani kan lho mainnya keroyokan mulu" Jawab Karis marah.  "Sepadan? Lu? Lu merasa sepadan dengan kita? " Jawab Jeje. Mereka mulai beradu mulut sampai Jeje memukul Karis sambil berkata :"Heh, Lu kan tau sendiri. Emang begini kehidupan sekolah di Dirgantara. Lo liat guru, dan teman-teman yang seolah dukung lo, ga ada satupun yang belain lo dan berani lawan gua. Mereka takut ama gua. Ngerti ga?". Karis menjawab dengan sedikit angkuh :"Emang sih, gua merasa aneh. Gua merasa aneh banget. Anak-anak, guru, mereka diem doang ngeliatinnya. Tapi gua, gua bukan orang aneh. Gua gabakal biarin lu nindas Inok!". "Heh, gitu ya? Ga heran gua anak baru seniat ini." Sambil berjalan ke loker tempat inok dikurung, Jeje bertanya :"Eh nok, terpengaruh ga lu dibelain  ama pahlawan?". Inok tidak memberi jawaban, Jeje meneriaki dan menyuruh Inok keluar dari loker, sampai akhirnya ia menjawab :"Ris, udah lu duduk aja, gausah mempersulit keadaan". Jeje mendengar semua itu kembali berbicara kepada Karis :"Tuh, lu denger ga? "Sahabat" lu sendiri yang udah lu belain dari awal aja, ngebuang lu. Gimana? Masih mau belain ga?". Karis seketika tertawa, tak lama ia menjawab :"Bro Jeje, Bro Jeje. Lu pikir lu bisa, mainin gua dari mental? Maju lo" Sambil menantang Jeje dan Kai. "Ahh, ga tega gua, maju Kai" seakan menyuruh Kai melawan Karis. Kai yang sudah memegang pentungan Baseball bertanya lagi :"Lu mau gua pukul? Jangan nangis lu ya, gua pukul". Sebelum bertengkar, Klara datang kepada mereka. "Kai, Jeje, udah. Apasih berantem masih pagi gini lho" Kata Klara kecewa. Jeje mencoba merayu tetapi Klara kembali memotong berkata :"Engga Je, ini alasannya aku gamau deket sama kamu. Ini yang aku bilang, kamu tuh beda ama Karis. Udah Je cukup berhenti". Pak Yoo memotong dan menyuruh mereka semua untuk pergi ke tempat duduk masing-masing. Sebelum kembali, Jeje berbisik :"Gw tungguin lu di halaman belakang sekolah." dan Kai yang memberitahu juga kepada Inok. Karis yang tidak terima pun pasrah dan mengikuti pembelajaran pertama, yaitu geografis. 

Kegiatan pembelajaran pertama adalah menjawab pertanyaan tentang dibenua mana suatu negara dan apa mata uangnya. Setiap pertanyaan yang dijawab benar akan diberi uang besar oleh Pak Yoo. Karis dan murid lain kembali menjawab, tetapi Pak Yoo melihat Inok yang hanya diam, maka Pak Yoo memilih Inok untuk menjawab. Inok berhasil menjawab dan diberi 1 uang besar. Tetapi saat hendak mengambil uang, Uang tersebut dirampas oleh Jeje dan Jeje beralasan bahwa Inok menitipkan uangnya. Inok yang pasrah menyetujui kata Jeje. Karis tidak terima tetapi hanya bisa pasrah bersama Inok. 

Sebelum istirahat, Karis, Jeje, Inok, dan Kai dipanggil Pak Yoo ke ruang guru. Di jalan, Karis dan Jeje tentunya kembali beradu. Sampai disana, Pak Yoo memberitahu bahwa mereka sebagai siswa di kelas unggulan dalam lingkungan sekolah, diminta untuk tidak membuat keributan di sekolah. Karis yang tidak terima sempat protes, tetapi Pak Yoo mengancam memberi tahu Ayahnya tentang perkara ini. Selesai dari ruang guru, Karis ditemui oleh Klara dan Alana. Klara menanyakan keadaan Karis dan Karis menjawab dengan angkuh bahwa Ia tentunya bisa melawan Jeje dan Kai. Alana menyindir :"Lu ga sebodoh itu kan menerima tantangan mereka pulang sekolah?". Klara menyambung Alana "Iya ris, sebaiknya jangan sih, ini karna kamu anak baru jadi kamu belum tahu. Kalau Jeje dan Kai itu lumayan kuat". Karis mengajak mereka berbicara di perpustakaan sambil ia makan siang. Mereka kemudian sampai di perpustakaan dan Karis melanjutan percakapan mereka sebelumnya.
"Jadi, kalian bilang gw harusnya ga ngelawan Jeje dan Kai, trus gw mesti ngapain? Diem ngeliatin Inok dibully?" Tanya Karis.
Klara menjawab Karis :"Bukan gitu Karis, tetapi cara yang kamu mau itu bukan cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. "Udah lah ra, bebal nih ornagnya mau dikasih tau, yang jelas kita udah peringati kamu" Kata Alana sebal. Tetapi Karis tetap berkomitmen untuk membantu Inok dan menerima tantangan dari Jeje. Sambil memikirkan cara untuk melawan Jeje dan Kai, Karis membaca buku-buku berisi jokes-jokes garing. 

Bel masuk pun berbunyi, Karis mengganti baju untuk pembelajaran keduanya, yaitu Olahraga. Saat melakukan pemanasan, Alana tiba-tiba cedera, kakinya terlihat cedera dan Alana tidak bisa jalan. Lalu Karis dan yang lainnya disuruh berlari 3 putaran di lapangan, terlihat Karis yang berlari lambat dan mudah lelah. Saat selesai mereka disuruh ganti baju. Tetapi terlihat Jeje dan Kai yang menghalangi mereka ganti baju dan ternyata Inok sudah dipukul-pukul di dalam toilet. "Nok lu gabisa diem doang, lu harus lawan mereka" Kata Karis. Inok menjawab pelan :"Mau lawan gimana, ris?". Karis kemudian menuntun Inok ke kelas. Pak Yoo memberikan PR untuk para murid sebelum pulang. 

Bel pulang berbunyi, Jeje kembali menghampiri Karis dan menantangnya lagi. Karis yang frustasi berusaha mengontrol emosinya lalu bergegas pergi ke halaman belakang. Saat ingin keluar kelas, Karis dihalangi oleh Bintang. "Udah ris, jangan ris, please ris, tenangin diri lu, lu gatau seberapa kuatnya di Jeje. Nih, gw kasih roti spanyol gw dan lu tenangin diri lu dulu". Tetapi Karis masih menyuruh Bintang untuk geser dan melanjutkan perjalanannya. Langit pun melanjutkan lagi :"Eh ris, lu serius, lu beneran mau?". Karis terlihat marah, sebel, dan kesel, menjawab :"Sekarang gini, lu kan kuat ngit, gw liat sendiri. Tapi gw pengen tanya, menurut lo, kalo gw lawan mereka, siapa yang menang?". Langit kembali menanggapi Karis :"Ris, lu gaada kesempatan coy". Karis sedikit tertawa kecil dan kembali menjawab Langit :"Yah, mungkin gw gaada kesempatan, tetapi itu lebih baik daripada diem doang dan tidak membantu Inok, karna gua bukan pengecut". Sebelum pergi, Langit memberikan penggarisnya yang ketinggalan di meja kemarin. Karis pun melanjutkan perjalanannya. Sampai di halaman belakang, Jeje memanaskan suasana dengan sedikit perbincangan :"Asik, pahlawannya udah dateng. Sebenernya gua berniat buat lepasin lu kalo lu ga datang, tetapi karna lu dateng, beda cerita deh". Karis menjawab dengan penuh amarah :"Hah? Berniat lepasin gua? Trus lu berniat mukulin Inok? Nggak! Gua gabakal tinggalin temen gua". Jeje yang sudah mulai habis kesabaran menyuruh Kai melawan Karis. Tak berlama-lama, Kai memukul Karis dengan pentungan baseballnya. Ditengah pertengkaran, Klara dan Alana datang dan berkata :"Ada yang berantem! Panggil Pak Yoo!". Terganggu, Jeje masuk ke pertarungan Kai dan Karis lalu mengeroyok Karis sampai babak belur. "Ini bukan AKhirnya! Jangan pikir lu bisa lepas!". Inok membalas Karis :"Dah lu diem, ngapain sih lu bebal banget nolongin gua ris?". Alasan Karis tetap sama :"Kan kita temen". Inok pun menyatakan kembali :"Walau gua udah diemin dan kasar sama lu, dan ga belain lu di kelas, lu maish nganggap gua temen?". Pak Yoo pun datang dan menanyakan kenapa mereka bisa babak belur begitu. Karis memberi alasan "Kepeleset" kepada Pak Yoo dan Klara dan Alana mengantar Karis dan Inok ke UKS. Saat tiba di UKS, Klara dan Alana mengecek keadaan Karis dan kemudian meninggalkan Karis. Karis dan Inok mulai berbicara dan bercanda bersama di UKS. Akhirnya Inok ingin berbicara dan berteman dengan Inok. "Baru pertama kali gua ketemu ama lu, semoga kita bisa jadi temen yang baik". Akhirnya Inok menerima Karis sebagai temannya. Mereka akhirnya berpisah dengan Inok yang perlu kembali ke asrama dan Karis pun menjadi ceria dan senang karena ia telah mendapat teman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun