Mohon tunggu...
Joanne Gabriella Susanto
Joanne Gabriella Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang murid

Saya suka main piano, main game, dan nonton.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Melawan Balik | Alur cerita-Bakwan Fight Back Episode 2 - POV Dirgantara

3 Oktober 2024   16:52 Diperbarui: 3 Oktober 2024   18:08 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi yang indah, Karis bersiap kesekolah dan berharap bahwa hari ini keadaan di sekolahnya akan membaik. Karis keluar dari asrama dan melihat Inok yang sedang menari-nari didepan Jeje dan Kai. "Wah wah wah, pagi-pagi udah buat masalah aja lu pada, lu pikir keren main keroyokan?" Jeje dan Kai lalu mengeroyok Inok dan memukulnya. Karis yang tidak terima mulai beradu mulut. Sampai Alana keluar dari asrama perempuan dan menegur mereka semua. 

"Woi udah mau mausk sekolah, gw bilangin pak Yoo lho lu, Je, lu juga karis, ini kemaren lu bilang mau juara? Ranking satu? Ranking satu berantem? Hah?". Karis yang tak bisa berkata-kata memandangi Alana pergi dan menanyakan keadaan Inok, tetapi jawaban inok bertanya-tanya akan alasan Karis membantunya. "Lu ngapain sih? Lu ga tau apa-apa, Lu cuma anak pindahan baru. Trus lu tadi cuma diem kan dikatain Alana? Lu tuh sama kayak gw. Pecundang". Inok berangkat ke sekolah dan Karis bertanya-tanya pada dirinya sendiri sambil berjalan ke sekolah.

Sampai di kelas Karis melihat Inok dipaksa masuk kedalam loker dan dikunci didalamnya."Heh geser lu pada, lu ngapain disini? Main keroyokan disini? Gw udh suruh lu pergi. Lu tuh udh gw suruh pergi. Geser" Karis lalu membuka pintu lokernya "Keluar lu, kenapa lu diem doang? Lu tau ga? Gw diem karena Alana tuh omongnya bener, tapi lu diem, karna lu takut kan?". Tak sempat menyahut, Jeje memotong dan berkata :"Keren keren, eh Karis gw kasih tau ya, lu pikir lu sama Inok tuh sama, coba kita buktikan ya. Kalo lu dipukulin, apakah lu bakalan sama kayak Inok atau engga ya?".  Karis menyahut 

"Wah wah wahh, dipukulin? Mau coba? Mau sekarang? Wahh, lu udah merasa jagoan? Mau berantem disini? Lu pikir kalian jagoan?". Klara memotong adu mulut antar mereka, "Udah Jeje, berhenti. Kamu pikir keren begitu? Aku ga suka kamu begitu". Jeje dan Kai tidak bisa berkata-kata pergi menjauh dan kembali ketempat duduk mereka. "Klara makasih ya" Sahut Karis terhadap bantuan Klara, sambil menanyakan keadaan Inok dan mengantarnya ke UKS. "Mau lu apa sih? Ngapain bantuin gw?" Tanya Inok. "Lu minta alasan? Yaa, Karena gw temen lu?" . 

Inok menjawab dengan nada angkuh "Temen? Sejak kapan? Lu bukan temen gua, gausah ngaku-ngaku dah. Jangan ganggu gw lagi". Karis yang kecewa menjawab :"Lu tau ga sih? Gw relain bawa lu ke UKS, belain lu depan mereka semua. Dah, lu sini dulu, lu duduk sini" sambil menuntunnya ke sebuah bangku di UKS. "Gw beliin perban, lu duduk diem disini", Karis membeli perban dan menyuruhnya untuk memakai. "Lu tau ga sih, gw belain elu, pagi, siang, dikelas, depan asrama, bahkan gw relain jam pelajaran buat nemenin lu ke UKS, gw kesel, kenapa lu diem doang?". Inok menjawab dengan sederhana :"Tapi, gw ga minta ditolongin kan?". Karis tak bisa menjawab menyuruh Inok diam ditempat sambil ia meminta izin Pak Yoo karena terlambat. 

Saat tiba di kelas, ia melihat Inok mengikutinya ke kelas, Karis yang marah menyuruhnya beristirahat lagi sambil menyambung untuk meminta maaf karena terlambat dan kembali duduk di tampat duduknya. Melihat Jeje yang duduk di tempat duduknya, Karis marah dan menyuruh mereka geser, tetapi melihat sikap mereka yang seperti itu, Karis meminta izin kepada Pak Yoo untuk pindah duduk ke depan. Pembelajaran pertama pun dimulai, Pak Yoo mengingatkan mereka tentang tugas membuat kelompok berdua-duanya. Semua orang sudah memiliki kelompok, maka tersisalah Inok dan Karis sekelompok. Pembelajaran pertama adalah bahasa Indonesia, tetapi Karis agak sedikit bingung akan materi yang disampaikan.

Pembelajaran pertama pun lewat, saat istirahat Klara mendatangi Karis, tak sempat berkata apa-apa, Jeje bertanya ke Klara :"Klara, temenin ke kantin yu". Klara menolak ajakan dari Jeje, walaupun sudah dicoba rayu beberapa kali, Klara masih menolak dan memberi alasan ingin pergi ke perpustakaan bersama Alana nantinya.  Tetapi, Alana malahan berkata bahwa ia ingin pergi ke kantin karna ia lapar. Jeje dan Kai mulai merayu lagi, Klara yang terpaksa ikut memberikan sesuatu sebelum ia pergi. "Oh iya, ini Karis ada catatan". Karis menduga catatan itu adalah catatan pembelajaran saat ia menemani Inok ke UKS, saat ingin berterima kasih, Klara menyuruh Karis mencatat nomor teleponnya. 

Jeje yang terlihat kesal mulai memaksa Klara untuk pergi secepatnya. Karis yang senang pun menyadari bahwa Inok yang sebelumnya duduk disampingnya hilang entah kemana. Karis pun memutuskan untuk makan di rooftop dan tak disangka-sangka menemukan Inok sedang duduk dan memakan bekalnya. Karis yang senang mulai mengajak Inok berbicara dan berbincang, dan tentunya tidak diberi jawaban. Tak lama setelah Karis selesai berbicara, Inok berkata :"Ris, bisa ga sih lu ga ngomong ama gua? Mau lu apasih? Sebutin aja, Mau duit gw? Mau hina gw? mau pukulin gw? Mau lu apa, deketin gw terus?". 

Karis menjawab :"Kalo gw maunya temenan ama lu, gimana? Lu mau ga?". Inok menanggapi dengan jengkel dan meninggalkan Karis sendirian di rooftop. Karis yang lelah pun memutuskan makan di rooftop sendirian, sambil memikirkan Inok dan masalahnya. Karis yang pasrah menyelesaikan makanannya dan berhubung waktu istirahat yang masih lama, memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari materi pembelajaran Pak Yoo tentang yang tidak ia mengerti.

Saat ia sampai di perpustakaan, Karis melihat Alana dan Kai berbincang bersama, ia terus memantau dan mendengarkan perbincangan mereka dibelakang sebuah rak, memutuskan untuk berpura-pura mencari buku, agar tidak terlihat mencurigakan, tetapi dirinya yang maisih kebingungan memikirkan hubungan Alana dan Kai, teman dari seorang pembully. Sambil mencari buku, Karis kembali mempertanyakan hal yang terjadi, tak disengaja, Karis bertemu dengan seorang murid yang tiduran di lantai pesputakaan. Tak berfikir panjang Karis langsung fokus pada Kai dan Alana lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun