Mohon tunggu...
Joanna Devina
Joanna Devina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan STP Trisakti

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan STP Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertama untuk Belajar

22 Agustus 2020   11:45 Diperbarui: 22 Agustus 2020   11:38 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Banyak yang mengatakan bahwa cinta pertama sulit dilupakan. Ya,benar saja butuh waktu beberapa tahun untuk aku dapat melupakan semua dan berteman biasa-biasa saja sekarang. Waktu memang menyebuhkan. Mereparasi luka, membuat luka baru sampai lupa apa itu luka. Dimulai dengan kisah ku pada saat duduk di bangku sekolah.

Cinta pertama ku bukan lah pria penggoda yang mencari-cari cinta. Dia adalah sosok laki-laki humoris dan peduli dengan semua orang. Bahkan dengan orang asing pun yang baru dia temui dijalanan. Dengan nya membuat ku belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadi ingin menjadi sesuatu yang berguna. Walaupun masih duduk di bangku sekolah, dia selalu menjadikanku prioritas. Dia suka mengerjakan tugas kesenianku diaat aku tidak punya keahlian menggambar sedikitpun. Dia membuatkan ku intrsumen dengan gitar yang selalu dibawanya kemana-mana. Dia selalu menunggu dan mengantarku les disaat rumahku jauh lebih dekat daripada rumahnya. Dia membuatkan ku bekal disaat dia tidak pandai memasak. Aku diperlakukan seperti putri di negeri dongeng. Cinta pertama ku dulu pupus karena aku yang belum bisa bersikap dewasa. Tidak tau kapan harus mengalah, mempertaruhkan dan berjuang. Namun semakin dewasa aku mempelajari bahwa kita tidak akan pernah berhenti untuk belajar dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun