Lokasi tersebut terinspirasi dari objek wisata Bernama Taman Nasional Huanglong di Songpan County, Provinsi Sichuan, Tiongkok. Di objek wisata yang dijuluki “rumah peri” ini, anda akan disuguhkan dengan pemandangan kolam-kolam danau yang bertingkat bak persawahan terasering. Dilansir dari CNNIndonesia.com, kolam-kolam tersebut terbentuk dari batu kapur yang diendapkan oleh mata air mineral. Seiring zaman, alirannya membentuk ribuan kolam bertingkat.
Di dalam game tersebut, wilayah Luhua Pool terletak di Qiongji Estuary di Liyue. Dan tempat tersebut juga ada di dunia nyata.- Qingce Village
Dan yang terakhir, Qingce Village. Di dalam game ini, Qingce Village terletak di Bishui Plain, Liyue. Tempat ini sendiri terinspirasi dari sawah terasering suku Hani di sebuah pegunungan Provinsi Yunan, Tiongkok. Dilansir dari BBC News Indonesia, proyek membangun terasering ini adalah sesuatu yang dibuat antar generasi oleh orang-orang Suku Hani. Mereka merekayasa lingkungan pegunungan tempat mereka bermukim menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi komunitas sekitar. Para petani suku Hani diketahui mulai membuat terasering ini di masa Dinasti Tang (618-907 M) dan menurunkan ilmu ini hingga bergenerasi-generasi.
Dengan penggunaan makanan dan lokasi kehidupan nyata oleh Genshin Impact menambahkan pengalaman dan immersion yang dalam ke dunia game menurut saya. Dari bamboo shoot soup hingga Qingce Village, pemain dapat merasakan budaya dan lokasi dari Tiongkok. Menurut saya, ini adalah rancangan game yang membuat saya takjub karena detail, style, dan perancangannya menampilkan keindahan gaya Tiongkok dan alam tentunya. Jika kalian adalah pecinta kuliner atau gemar jalan-jalan, Genshin Impact dapat membantu menawarkan beberapa rekomendasi hidangan dan lokasi di bucket list kalian.
Artikel ini merupakan hasil kolaborasi dengan Ardaffa F. Firdaus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H