Pelokalan bahasa (atau pelokalan bahasa) adalah proses mengadaptasi terjemahan ke masyarakat dalam negara atau wilayah tertentu. Pelokalan adalah fase kedua dari proses penerjemahan dengan adaptasi budaya yang lebih (untuk negara, wilayah, budaya, atau kelompok tertentu) untuk memperhitungkan perbedaan bahasa atau budaya sumber dengan tujuan/target.
Tak sama halnya dengan penerjemahan, pelokalan mengadaptasi bahasa tekstual menjadi seakrab dan seasli mungkin dengan bahasa target audiens, lengkap dengan konteks budaya dan bahasanya. Sementara itu, penerjemahan, dalam pengertiannya yang terbatas, hanya sekadar mengalihbahasakan teks berbahasa sumber ke bahasa tujuan.
Melalui proses pelokalan, rangkaian informasi yang sama dapat dipahami oleh warga negara berbeda dengan bahasa yang berbeda, identitas visual berbeda, preferensi berbeda, hingga karakter numerik berbeda sesuai bahasa lokal masing-masing.
Benar, terjemahan merupakan salah satu komponen dalam proses pelokalan. Namun dalam praktiknya, pelokalan dapat lebih kompleks, rumit, dan ketat karena aktivitas ini menuntut tim penerjemah mengenali betul lekuk kebudayaan dan bahasa suatu negara.
Ya, adaptasi linguistik dan budaya tidak boleh lepas dari proses pelokalan sebuah produk atau konten secara menyeluruh.
Diksi, dialek, persyaratan hukum, mata uang, aspek visual, format penulisan hari dan tanggal, hingga preferensi budaya bahasa asal harus diadaptasi sesuai bahasa lokal tujuan.
Sederhananya, pelokalan menyajikan bahasa, tampilan, dan nuansa sesuai harapan audiens sasaran.
Salah satu contoh pelokalan yang yang berhasil memberikan sentuhan personal bagi pengguna layanannya yaitu situs akomodasi penginapan, AirBnB.Â
Alternatif tempat penginapan yang kental dengan unsur eksotisme syarat lokalitas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi jutaan pelanggan yang menghendaki tempat penginapan seru dan otentik, alih-alih bermalam di hotel berbintang.
Selain menawarkan harga yang lebih murah, umumnya penginapan yang bekerja sama dengan AirBnB menawarkan tempat bermalam yang memungkinkan kamu liburan layaknya di rumah sendiri.
Tidak hanya bekerja sama dengan penginapan yang sanggup menghadirkan perasaan hangat dan akrab bagi penggunanya, AirBnB juga melokalkan seluruh konten, termasuk informasi pendaftaran hingga ulasan konsumen di situsnya dalam 62 bahasa berbeda di 220 negara, tak terkecuali Indonesia.
Bahkan, kamu dapat menyimak panduan aktivitas dan tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi di setiap daerah di Tanah Air melalui situs ini. Hal itu merupakan salah satu strategi pelokalan AirBnB untuk tetap relevan dengan pasar setempat.
Â
Pelokalan meningkatkan minat beli konsumen
Hari ini, ragam produk pelokalan dapat ditemukan nyaris di seluruh aspek kehidupan, dari antarmuka gim hingga situs jual-beli daring, konten web, layanan Netflix serta platform streaming sejenis, buku garansi, hingga manual produk dan jasa.
Fakta ini tidaklah mengejutkan jika menilik laporan Common Sense Advisory, yang menyebutkan bahwa 75 persen konsumen mengaku cenderung membeli barang dan jasa yang konten dan informasi produknya menggunakan bahasa lokal mereka.
Hal ini menimbulkan kesadaran baru bagi pelaku bisnis yang ingin menjangkau audiens global: mereka wajib mempertimbangkan pelokalan konten dan informasi produk/jasa untuk memperluas konsumen sasaran, meningkatkan profit, dan memajukan perusahaan.
Penentuan Target
Pelokalan perlu usaha lebih untuk mengetahui pasar/tujuan penerjemahan. Selain bahasa pelokalan juga menentukan target pasar/tujuan baik umur, tingkat ekonomi, bahkan agama atau ras. Sehingga pernejemahan mampu dipahami dengan baik oleh target
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H