Mohon tunggu...
joana vevila
joana vevila Mohon Tunggu... Penulis - --

Salam kenal semua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Justice For Audrey vs Audrey Juga Bersalah di Mata Kemanusiaan

16 Mei 2019   16:22 Diperbarui: 16 Mei 2019   16:56 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Conscience

Bertindak sesuai dengan hati nurani adalah hal yang sangat penting. Dari kasus itu, kita bisa memilih antara betindak pasif dengan tidak peduli atau bertindak aktif secara positif dengan membantu menegakkan kemanusiaan lewat kasus ini, menyadarkan banyak pihak untuk mau membantu dalam menumpas ketidakadilan dan membantu setiap pihak untuk merasakan kemanusiaan. Sebagai siswa Kolese Loyola, kita sering kali tidak mau bertindak sesuai dengan kata hati kita dan bertindak pasif terhadap peristiwa kemanusiaan yang ada.

Competence

Dari kasus ini, aku belajar untuk menjadi pribadi yang berkompeten dengan berpola pikir terbuka, dan tidak melihat masalah hanya dari 1 sudut pandang. Karena dengan pola pikir yang terbuka dan kritis, kita bisa melihat segala masalah dari berbagai sudut pandang dan mampu untuk memaknainya dengan baik. 

Sebagai siswa Kolese Loyola, kita masih kurang berpikir terbuka terhadap masalah yang kita hadapi. Sehingga kita cenderung untuk memfokuskan masalah hanya pada 1 hal. Tanpa kita sadari, masalah itu bisa kita lihat dari sudut pandang yang lain dan dengan mudah menyelesaikannya.

Commitment

Kasus ini berakhir dengan perminta maafan dari pihak tersangka kepada keluarga Audrey dan berkomitmen agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Setelah mendapatkan banyak nilai yang dapat kita teladani hal yang harus kita lakukan adalah berkomitmen. Berjanji bahwa semua nilai yang telah didapatkan mampu dapat dijaga dan tidak menjadi sekedar "omong kosong". Sebagai siswa Kolese Loyola, berkomitmen adalah salah satu untuk memperbaiki diri. Berkomitmen untuk menjaga kemanusiaan tetap ada adalah bukti dari menjadi manusia yang sejati.

Setelah refleksi yang berkaitan dengan 4C, pemaknaan diriku ada pada poin dimana menegakkan kemanusiaan adalah tanggung jawab kita sebagai manusia. Rendahnya kemanusiaan yang ada di Indonesia adalah suatu bukti kegagalan kita sebagai manusia. Seperti yang dijelaskan Yesus pada Yohanes 15:9-17, perintah untuk saling mengasihi. Pada ayat ke 17 dimana tertulis " Inilah perintah-Ku kepadamu : Kasihilah seseorang akan yang lain". Tuhan Yesus meminta kita untuk mengasihi orang lain salah satunya dengan meneggakkan kemanusiaan yang ada di sekitar kita.

IV. Kesimpulan

Kesimpulan yang aku dapat kasus Audrey ini adalah masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya paham dengan pentingnya kemanusiaan yang ada di Indonesia. Sehingga seringkali meremehkan dan bertindak sesuai keinginan mereka. Dari kasus ini pula aku melihat 2 hal yakni, rendahnya kemanusiaan secara nyata dengan memperlakukan orang lain dengan kekerasa dan rendahnya kemanusiaan dalam bermedia sosial dengan mencibir, menyebar kebencian, menyebarkan berita hoax untuk memprovokasi banyak pihak. Dari tindakan-tindakan tersebut tentu saja akan mengakibatkan luka bagi korban. Tidak hanya luka secara fisik namun juga luka secara mental.

Penutup, semoga dengan adanya tulisan ini dapat membantu kita untuk semakin memahami pentingnya kemanusiaan dalam hidup kita.Seperti yang kita ketahui bahwa kemanusiaan di Indonesia sangatlah minim dan perlu disebar luaskan. Terutama lewat refleksi yang sudah didapatkan mampu membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Yang terpenting adalah "Untuk mau diperlakukan seperti manusia, kita juga harus memperlakukan orang lain seperti manusia. Menegakkan kemanusiaan adalah bagian dari menjadi manusia yang seutuhnya."

Sekian terimakasih,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun