Mohon tunggu...
joan  jojo
joan jojo Mohon Tunggu... Programmer - Saya suka membaca buku, artikel dan menonton film

Tidak ada yang abadi, semua akan kembali kepada-Nya. Namun ilmu yang bermanfaat dapat di bagikan melalui sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Memanfaatkan Blockchain untuk Mengelola Data dan Informasi

24 Juni 2021   20:07 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:58 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngeliat harga bitcon terus menurun jadi inget mau nulis tentang pemanfaatannya.

Bitcoin itu sendiri banyak yg bilang haram karena harganya bentuk spekulasi (gambling) karena bisa turun naik gak jelas cuman gara2 ada yg nge-twitt atau di banned di negara lain. 

Nah tapi klo teknologinya banyak manfaatnya koq, ini contohnya:

Apa itu Blockhain?

Blockchain adalah teknologi yang diperkirakan akan memicu pertumbuhan ekonomi diseluruh dunia. Blockchain adalah sebuah sistem penyimpanan informasi yang terdiri dari banyak server (multiserver). Pada teknologi Blockchain, informasi yang dibuat oleh satu server dapat direplikasi dan diverifikasi oleh server yang lain. Pemanfaatan Blockchain tak sebatas pada mata uang kripto saja, sebab teknologi tersebut dapat digunakan untuk banyak sektor seperti pencatatan proses jual beli, dokumentasi, dan kegiatan lainnya.

Saat ini data dan Informasi merupakan “a new oil” sehingga data dan informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga keamanannya atau kerahasiannya terhadap pihak-pihak yang tidak berkompeten terhadap data tersebut. Salah satu cara untuk mengamankan data adalah dengan menggunakan teknik kriptografi yang dimanfaatkan oleh blockchain.

Data dalam Blockchain disimpan secara permanen dalam record data yang akan dikomunikasikan secara peer-to peer dalam jaringan internal dan berkolaborasi secara aktif (terdistribusi merata). Hal ini sangat berbeda dengan teknologi penyimpanan data sebelumnya yaitu tersentralisasi atau satu server. Pada blockchain data yang di input bersifat permanen, transparan, dan dapat dicari, yang memungkinkan untuk melihat riwayat transaksi secara keseluruhan, dimana setiap terjadi pembaruan/perubahan dicatat sebagai "blok" baru yang ditambahkan ke akhir "rantai"/chain. Protokol dalam blockchain mengatur bagaimana aktualisasi atau input data tersebut dilaksanakan, divalidasi, direkam, dan didistribusikan. Dengan blockchain, teknologi tersebut dapat menggantikan peran perantara pihak ketiga dengan menjalankan algoritma kompleks untuk mengesahkan integritas seluruh block.

Apa itu Kriptografi?

Kriptografi modern terdiri dari berbagai bidang studi, diantaranya yang berhubungan dengan enkripsi simetris, enkripsi asimetris, fungsi hash, dan tanda tangan digital. Sebagai contoh, protokol Bitcoin menggunakan kriptografi untuk mengamankan jaringan dan untuk memastikan validitas setiap transaksi. Elemen penting lain dari protokol Bitcoin adalah fungsi Hashcash, yang mendefinisikan mekanisme konsensus Proof of Work dan proses mining/penambangan yang bertanggung jawab untuk mengamankan jaringan, memvalidasi transaksi dan menghasilkan koin baru. Hashcash tersebut menggunakan fungsi kriptografi SHA-256.

Semua informasi yang terdapat di blockchain dapat dipastikan kebenarannya, kepemilikannya dipastikan menggunakan digital signature/tanda tangan digital. Pada tanda tangan digital terdapat fungsi timestamp. Dengan adanya fungsi timestamp yang dibubuhkan pada sebuah data, maka dapat digunakan untuk menegaskan keberadaan suatu data. Sehingga jaringan dapat memberikan validasi kebenaran data tersebut.

Keuntungan Pemanfaatan Blockhain

Dengan sistem basis data terbuka dan terdesentralisasi/terdistribusi itu, blockchain tidak hanya memungkinkan untuk melakukan transaksi uang jadi lebih aman, cepat, dan murah namun juga bisa menjadi bukti kepemilikan asset berharga seperti: sertifikat properti, perhiasan, barang dan jasa lainnya, bahkan dapat juga untuk pencatatan penghitungan suara Pemilu.

Teknologi blockchain menjadikan semua orang secara independen dapat melihat data yang sama pada ledger yang sama, melakukan mekanisme konsensus, serta dapat membangun aplikasi.

Pada perkembangannya, teknologi blockchain juga dapat dimanfaatkan pada bidang pendidikan. Seperti menerbitkan artikel dan ijazah dalam jaringan blockchain sehingga ijazah tersebut tidak dapat dipalsukan, rusak atau hilang.

Di sektor kesehatan, penerapannya telah dilakukan dalam skala yang lebih luas oleh beberapa negara di Eropa, salah satunya Estonia. Catatan atau rekam medis satu pasien di rumah sakit A dapat diakses oleh rumah sakit B ketika pasien tersebut dirawat di rumah sakit B, dalam waktu singkat rekam medis tersebut dapat diakses karena sudah tercatat dalam jaringan blockchain.

Blockchain juga dapat digunakan pada industri logistik yang mempunyai pengolahan data yang sangat besar, transaksi yang banyak dan rumit serta melibatkan masalah birokrasi, dokumen, tracking kendaraan dan pergudangan.

Ada beberapa keunggulan dan manfaat jika industri menggunakan teknologi blockchain. Pertama, memberikan transparansi yang Lebih baik. Histori transaksi bila disimpan di teknologi ini yang bersifat immutable (tak bisa diubah) dan aman, serta transparan.

Jika menggunakan database sentralisasi seperti SQL, maka seorang hacker atau karyawan yang mempunyai intensi buruk, tinggal menyuap kepada database administrator untuk mengubah data, namun dengan teknologi blockchain, hacker atau penyuap tidak bisa melakukan hack ataupun social engineering kepada data blockchain karena struktur database blockchain hanya bisa menambahkan, tidak punya perintah edit. Serta perubahan pada salah satu node/data blockchain akan berakibat ketidakcocokan pada hash yang ada pada data node blockchain lainnya sehingga perubahan ini akan ditolak.

Kekurangan yang mungkin didapat dari Penggunaan Teknologi Blockchain

Permasalahan yang didapatkan apabila perusahaan menggunakan solusi teknologi blockchain sendiri adalah mendirikan server blockchain cukup sulit karena perlu membangun inrastruktur, mekanisme transaksi, pemilihan framework yang akan digunakan, bentuk format ledger, serta permasalahan lainnya adalah apabila ingin mengelola block maka perusahaan harus mengelola juga keamanan, serta membutuhkan biaya yang cukup mahal apabila menggunakan konsultan untuk membangun blockchain network sendiri.

Penerapan public-private key menjadikan data pada blockchain menjadi sangat aman. Namun di sisi lain, ketika user kehilangan private key mereka, maka user tersebut kehilangan akses secara permanen, dikarenakan tidak ada cara untuk membuat ulang private key yang hilang tersebut. Hal ini menjadikan blockchain memiliki risiko tinggi bagi user yang teledor.

Sumber:  dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun