Sejumlah tokoh masyarakat Pesisir Selatan (Pessel) yang tersebar di 19 Kota dan Kabupaten di Sumatra Barat melakukan silaturahmi dengan salah satu putra terbaik Pessel, Nasrul Abit, di Rumah Makan Sederhana, Padang, Kamis sore (1/10).Sebagai calon gubernur yang selalu mematuhi semua aturan KPU, Nasrul Abit menetapkan silaturahmi tersebut hanya diikuti tidak lebih dari 50 orang. Rapat terbatas itu berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menyediakan alat cuci tangan, dan menjaga jarak. Hal itu tidak melanggar Peraturan KPU. Peraturan KPU Nomor 13 tentang Penyelenggaraan Kampanye di Massa Pandemi Covid-19 mengatur sanksi bagi pasangan calon yang melanggar protokol kesehatan.
Dalam kesempatan itu, Nasrul Abit sangat mengharapkan keikutsertaan dan dukungan tokoh-tokoh Pessel untuk membantu dirinya menjadi orang Pessel pertama yang menjadi gubernur Sumbar. Nasrul menyampaikan bahwa jika ia terpilih menjadi gubernur, hal itu akan membuat bangga orang Pessel karena putra terbaik kabupaten itu menjadi gubernur.
“Saya mohon kepada dunsanak sekalian, mohon bantu saya. Tidak mungkin saya akan bisa menjadi wakil gubernur dan sekarang mencalon sebagai gubernur tanpa bantuan dunsanak,” ujarnya.
Saat ini, kata Nasrul Abit, ada pergerakan yang dilakukan oleh lawan politiknya untuk membuat suara di Pessel terpecah. Sebagai informasi, Pessel merupakan daerah yang memiliki suara terbanyak ketiga di Sumbar setelah Kota Padang dan Kabupaten Agam.
Nasrul mengatakan bahwa selama ini masyarakat Pessel terkenal kompak mendukung putra daerahnya. Buktinya, Nasrul Abit dan Irwan Prayitno memperoleh suara terbanyak pada Pilgub Sumbar 2015 di Pessel.
Pengamat Politik Universitas Andalas, Asrinaldi, pernah memprediksi bahwa NA-IC memperoleh suara 67 persen di Pessel pada Pilgub Sumbar 2020.
“Urang tagak kampuang paga kampuang. Pesisir Selatan memang sengaja dipecah karena tahu kita kompak,” ujar Nasrul Abit.
Risnaldi, mantan Anggota DPRD Sumbar yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan bahwa memberikan dukungan kepada NA-IC merupakan keharusan bagi masyarakat Pessel, baik yang berada di dalam maupun yang berada di luar kabupaten itu. Menurutnya, dengan membantu Nasrul Abit terpilih sebagai gubernur, hal itu menjadi suatu kebanggaan bagi Pessel karena telah mampu membuat sejarah, yakni membuat orang Pessel menjadi gubernur.
“Kita mendapatkan nama dan kebanggaan. Itu saja sudah membuat kita masyarakat Pesisir Selatan menjadi bangga,” tuturnya.
Risnaldi mengatakan bahwa segudang pengalaman Nasrul Abit dalam memimpin dan keberhasilannya mengeluarkan Pessel dari status daerah tertinggal menjadi alasan kuat untuk memilih NA-IC.
“Saya orang politik juga, mantan anggota DPRD Sumbar, bukan juga kader Partai Gerindra. Tapi, demi kampung halaman, saya bela Pak Nasrul Abit untuk jadi gubernur,” ucapnya.