Mohon tunggu...
Joachim Susatiyo
Joachim Susatiyo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Mengikuti perkembangan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anekdot Gus Dur, Membawa Kritik dan Tawa

20 Mei 2023   11:16 Diperbarui: 20 Mei 2023   11:24 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini membahas tentang bagaimana sosok pemimpin yang humoris seperti Gus Dur dapat memberikan inspirasi dan kritik melalui cerita-cerita pendek lucu atau anekdot. Digunakanlah juga beberapa contoh anekdot yang pernah disampaikan oleh Gus Dur untuk menjelaskan tentang keterampilan intelijen, toleransi agama, dan kebijakan politik. Artikel juga menunjukan bahwa Gus Dur memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang berbagai hal, baik di dalam maupun di luar negeri.

Menurut KBBI anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Teks anekdot juga dapat digunakan untuk menyampaikan kritik. Banyak yang menganggap bahwa teks anekdot merupakan cerita yang berisi rangkaian beberapa kalimat lucu. Namun, kriteria teks anekdot bukan hanya lucu, tetapi bisa menyampaikan makna yang ingin diberikan kepada pembaca oleh penulis.

Salah satu anekdot dari Gus Dur mengenai Hasil Otopsi Dokter Bedah Terhadap Kepala Presiden RI: "a. Bung Karno hanya otak kanannya yang berkembang karenanya Bung Karno suka dengan wanita, b.Habibi hanya otak kirinya yang berkembang karenanya dia suka teknologi, c. Soeharto saat dibuka kepalanya tidak ada otaknya. d. Gus Dur saat dibuka kedua otak kanan dan kirinya berkembang, tapi tidak pernah nyambung," ujarnya menirukan lelucon Gus Dur. Pada anekdot ini Gus Dur mengomentari otak para presiden yang mendahuluinya dan memberi pendapat mengenai perilaku yang sering dilakukan presiden-presiden yang Ia sebut, seperti Bung Karno yang Ia sebut hanya otak kanannya yang berkembang karena suka dengan wanita. Ia juga menyindir dan memuji dirinya sendiri dengan mengatakan kalau kedua otaknya dia berkembang tetapi tidak pernah nyambung.

Anekdot Gus Dur yang saya soroti tadi menyindir dan memuji presiden-presiden yang mendahuluinya dengan memberi komentar mengenai kelakuan mereka saat menjabat. Anekdot ini hanya bertujuan untuk menjadi lucu serta menyoroti kelakuan presiden kita saat mereka yang memegang kuasa.

Anekdot ini dapat kita terapkan dalam keseharian kita, dengan menjadi manusia yang perhatian dan peka terhadap lingkungan ataupun perilaku sesama kita. Sehingga dapat menilai dan memberi kritik ataupun pujian kepada mereka dengan benar dan komprehensif sesuai dengan hasil observasi kita.

Kesimpulannya adalah anekdot dari Gus Dur sangat bervariasi dalam jenisnya, anekdotnya dapat memberi kita inspirasi maupun mengkritik tokoh yang Ia tujukan. Anekdot miliki Gus Dur terkadang membuat kita, masyarakat, tertawa karena kelucuannya dan juga menyoroti kritikan yang ingin Gus Dur sampaikan. Nilai dari anekdot dapat diambil dan kita terapkan dengan menjadi manusia yang perhatian dan peka terhadap lingkungan maupun sesama tetapi kita pun harus dapat menggunakan teks anekdot tidak hanya untuk menyindir tetapi juga mengambil tindakan atas masalah tersebut.

Penyunting: NATMS/30

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun